Rabu, 24 Desember 2014

Manajemen dan Manajer



  Manajemen dan Manajer

2.1.1   Pengertian Manajemen dan Manajer

        Definisi manajemen menurut Oei Liang Lee manajemen adalah suatu ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuanya yang telah ditetapkan.
Definis manajemen menurut James A.F Stoner Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya
Manajemen merupakan sarana untuk mencapai tujuan organisasi dengan memanfaatkan alat yang tersedia semaksimum mungkin. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa dalam mencapain tujuan perusahaan haris memperhatikan secara optimal terhadap kepentingan-kepentingan yang menyangkut kepentingan konsumen, penanam modal, karyawan, pemerintah, masyarakat, supplier.
 Manajemen merupakan kegiatan pokok yang dilakukan seorang pimpinan karena dia menjabat sebagai manajer untuk mengolah input menjadi output melalui proses manajemen. Kegiatan peranan yang harus dilakukan seorang manajer akan selalu dan harus ada disetiap jenjang manajemen dalam struktur organisasi, baik di posisi manajer puncak, madya, lini. Perbedaannya hanyalah terletak pada wewenang dalam mengambil keputusan di mana semakin ke atas seseorang dalam kedudukannya pada posisi organisasi maka semakin besar kewenangannya dalam mengambil keputusan.
Manajer adalah pejabat yang bertanggung jawab atas terselenggaranya aktivitas-aktivitas manajemen agar tujuan unit perusahaan yang dipimpinnya tercapai dengan memanfaatkan baik seni maupun ilmu manajerial dengan menggunakan sumber daya yang ada. Tingakatan manajer dalam organisasi dibagi menjadi 3 tingakatan, seperti berikut : 
1.    Manajer puncak (Top Manager), yaitu kelompok yang relatif kecil yang bertanggung jawab atas manajemen organisasi. Menetapkan kebijakan operasional dan membimbing hubungan organisasi dengan lingkungan.
2.    Manajer menengah (Middle Manager), yaitu mencakup lebih dari satu tingkatan didalam organisasi, mengarahkan kegiatan manager lain dan kegiatan-kegiatan yang melaksanakan kebijakan organisasi.
3.    Manajer lini (Lower Manager), yaitu tingkatan yang paling rendah dalam suatu organisasi, dimana seseorang bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain yang dilakukan tiap hari.
    
2.1.2   Fungsi Manajemen
Berikut ini adalah fungsi-fungsi manajemen menurut Para Ahli :
1.    Menurut  George R.Terry
-       Perencanaan (Planning);
-       Pengorganisasian (Organizing);
-       Penggerakan (Actuating);
-       Pengawasan (Controlling).
2.    Menurut Luther M. Gulick
-       Perencanaan (Planning);
-       Mengorganisir (Organizing);
-       Melengkapkan Tenaga Kerja (Staffing);
-       Mengarahkan (Directing);
-       Menyelaras/Mengkoordinir (Coordinating);
-       Melaporkan (Reporting);
-       Menyusun Anggaran (Budgeting).
3.    Menurut Henry Fayol
-       Perencanaan (Planning);
-       Mengorganisir (Organizing);
-       Memerintah (Commanding);
-       Mengkoordinir (Coordinating);
-       Mengawasi (Controlling).
4.    Menurut Koontz dan O. Donnel
-       Perencanaan (Planning);
-       Mengorganisir (Organizing);
-       Melengkapkan Tenaga Kerja (Staffing);
-       Mengarahkan (Directing);
-       Mengawasi (Controlling)
Pada umumnya fungsi manajemen hanya 4 yaitu :
·         Perencanaan ( Planning )
Planning adalah suatu fungsi pemilihan alternatif melalui suatu proses yang rasional untuk mengambil keputusan terhadap objektif perusahaan, policy, program maupun prosedur untuk memperbaikinya. Fungsi planning dalam manajemen merupakan fungsi dasar dari fungsi-fungsi yang lainnya, karena perencanaan merupakan tujuan, arah, strategi, aturan maupun program yang akan selalu menjadi bagian penting dari pelaksanaan fungsi manajemen yang lainnya.
Mengapa perencanaan diperlukan ?
Pada dasarnya perencanaan akan selalu dilaksanakan perusahaan karena perencanaan yang dibuat tersebut biasanya menjadi penentu arah dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan perusahaan, dengan berpedoman pada perencanaan perusahaan dapat melakukan penghematan pengeluaran yang kurang penting tanpa mengabaikan kedinamisan organisasi yang selalu berkembang. Jadi dengan perencanaan bisa dijadikan sebagai sarana untuk melakukan kontrol terhadap penyimpangan maupun perubahan dalam perusahaan sehingga kelanjutannya bisa lebih baik, terarah dan hemat.
·         Pengorganisasian ( Organizing)
Fungsi pengorganisasian adalah kegiatan dalam menentukan macam kegiatan beserta jumlah kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan maupun pengelompokan kegiatan- kegiatan beserta orang-orangnya yang sesuai dengan kegiatannya disertai adanya pemdelegasian wewenang. 
Ada empat bagian penting dalam pengorganisasian :
-          Staffing
Suatu kegiatan yang melakukan pembagian kelompok- kelompok kerja menurut jenisnya beserta pengisian orang- orang yang sesuai dengan keahliannya.
-          Delegation of Authority
Pendelegasian wewenang dari seorang atasan kepada bawahannya sesuai dengan struktur organisasi maupun kedudukan bawahan / kemampuann bawahan.
-          Departementasi
Pengelompokan kegiatan- kegiatan yang jenis untuk kemudian dipisahkan dengan kegiatan yang lainnya dimana di antara pengelompokan kegiatan tersebut tetap terjalin koordinasi dalam bekerja sama.
-          Personalia
Kepegawaian ini sangat penting dalam hubungannya dengan para bawahan baik hubungan yang sifat formal maupun informal. 
                                                                       
·         Pengarahan ( Actuating )
Pengarahan adalah kegiatan yang khususnya ditunjukan untuk mengatasi dan mengarahkan bawahan sehingga seorang pimpinan secara manusiawi bisa mengikat bawahan untuk bekerja sama secara sukarela menyumbangkan tenaganya seefisien mungkin untuk mencapai tujuan organisasi. Peranan seorang atasan sangat diperlukan dalam memberikan pengarahan kepada bawahan karena dengan peranan atasan yang fleksibel diharapkan bawahan dapat bekerja secara efisien tanpa rasa keengganan dimunculkan.   

·         Pengawasan ( Controlling )
Fungsi pengawasan merupakan fungsi terakhir yang akan dilakukan manajer guna melengkapi fungsi yang sudah dilakukan lebih dahulu. Pengawasan merupakan fungsi yang bertujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan jika terjadi penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan perencanaan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan fungsi ini biasanya dilakukan cara membandingkan segala sesuatu yang dijalankan dengan standart yang telah ditetapkan sebelumnya.     
Fungsi pengawasan mempunyai tiga kegiatan yang harus dilakukan :
-          Menetapkan standart yang dipakai, standart ditetapkan berdasarkan pada kemampuan seorang pekerja secara normal, baik normal secara kualitatif ( normal menurut pendapat umum, langsung, pimpinan ) maupun normal secara kuantitatif ( bisa diukur melalui standart jam kerja, pendapatan, investasi ). 
-          Menbandingkan pelaksanaan kegiatan dengan standart 
-          Melakukan koreksi, dalam mengkoreksi di sini sudah ditelaah masalah-masalah yang dihadapi, analisa dan pemilihan alternatif yang memungkinkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan pelaksanaan kegiatan.

2.1.3   Peranan Manajemen
1.    Peran Interpersonal
Yaitu hubungan antara manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya, meliputi ;
  • Figurehead / Pemimpin Simbol : Sebagai simbol dalam acara-acara perusahaan.
  • Leader / Pemimpin : Menjadi pemimpin yag memberi motivasi para karyawan / bawahan serta mengatasi permasalahan yang muncul.
  • Liaison / Penghubung : Menjadi penghubung dengan pihak internal maupun eksternal.




2.    Peran Informasi
Adalah peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal dari dalam maupun luar organisasi, meliputi ;
  • Monitor / Pemantau : Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan dan merekam kejadian atau peristiwa yang terjadi baik didapat secara langsung maupun tidak langsung.
  • Disseminator / Penyebar : Menyebar informasi yang didapat kepada para orang-orang dalam organisasi.
  • Spokeperson / Juru Bicara : Mewakili unit yang dipimpinnya kepada pihak luar.
3.    Peran Pengambil Keputusan
Adalah peran dalam membuat keputusan baik yang ditentukan sendiri maupun yang dihasilkan bersama pihak lain, meliputi ;
·         Entrepreneur / Kewirausahaan : Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kinerja unit kerja.
·         Disturbance Handler / Penyelesai Permasalahan : Mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari setiap persoalan yang timbul.
·         Resource Allicator / Pengalokasi Sumber Daya : Menentukan siapa yang menerima sumber daya serta besar sumber dayanya.
·         Negotiator / Negosiator : Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan unit kerja atau perusahaan.






2.1.4   Pengertian Organisasi
Organisasi merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan perusahaan melalui pelaksanaan fungsi- fungsi manajemen yang dilakukan seorang pimpinan dengan organisasi yang tercipta di perusahaan yang bersangkutan. Jadi keberhasilan perusahaan tergantung pada organisasi terutama struktur organisasi yang dianut.
Organisasi menurut para ahli:
·      Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
·      Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
·      Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
·      Organisasi menurut Boone dan Katz
Organisasi adalah suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan..
Secara umum pengorganisasian (Organizing) Menurut kamus istilah organizing berarti menciptakan suatu struktur  dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan antara bagian-bagian dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan sruktur tersebut. Sedangkan pengorganisasian sendiri mempunyai arti yakni sekelompok orang yang bekerja sama dengan menempatkan tugas,fungsi,wewenang, dan tanggung jawab masing-masing untuk mencapai suatu tujuan.
Kebutuhan perusahaan akan penting nya peranan organisasi akan di sesuaikan dengan seberapa besar anggota perusahaannya.Karena semakin sedikit anggota perusahaan semakin sederhana fungsi-fungsi pengorganisasian yang dilakukan.Demikian juga kalau perusahaan yang mula-mula anggotanya sedikit kemudian berkembang sehingga jumlah anggota terus bertambah semakin banyak maka kebutuhan organisasi semakin besar.
Dari definisi di atas disimpulkan bahwa organisasi mencakup 3 elemen pokok:
·          Interaksi manusia
·          Kegiatan yang mengarah pada tujuan
·          Struktur organisasi it sendiri

2.1.5   Pola Organisasi
Pola organisasi dibagi menjadi dua bagian yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Umumnya setiap organisasi formal biasanya mengandung kedua unsur pola tersebut dimana organisasi formalnya yang dijadikan pedoman tegas dalam struktur organisasinya. Sedangkan organisasi informal akan dengan sendirinya muncul karena kebutuhan karyawan untuk bermasyarakat ataub bersosialisasi dengan dan berhubungan dengan karyawan yang lain.
Organisasi Formal
Organisasi yang dibentuk secara sadar dan mempunyai tujuan tertentu yang disadari pula dengan menggunakan sistem tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab maupun pertanggungjawabkan dirancang oleh manajer agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang telah disepakati berrsama.
Dalam organisasi formal semua hubungan kewenangan maupun responsibility akan terlihat dalam bagan struktur organisasi perusahaan, di mana pada bagan tersebut akan diperlihatkan seberapa besar wewenang maupun tanggung jawab yang harus dipikul untuk masing-masing pekerjaan yang lebih besar dengan (sasaran yang tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan).   
Organisasi Informal
Organisasi informal pada struktur organisasi tidak akan terlihat tetapi akan selalu mengikuti keberadaan organisasi formal. Organisasi informal ini keberadaanya tidak direncanakan tetapi terjadi secara otomatis karena hubungan antar perseorangan pada sesama  anggota organisasi formal (perusahaan).
Organisasi informal merupakan organisasi yang tercipta karena adanya hubungan antar pribadi yang secara tidak sadar terjadi keberadaanya tanpa didasarkan pada hubungan wewenang formal pada struktur organisasi maupun kesepakatan tujuan bersama.
2.1.6   Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan kelanjutan dari dua bentuk pola organisasi. Adapun struktur organisasi ini secara otomatis merupakan perwujudan struktur organisasi formal dengan jalan menganalisis jabatan- jabatan apa yang harus diperlukan dalam mencapai tujuan untuk kemudian menentukan kualifikasi maupun jumlah orang yang diperlukan  untuk mengisi jabatan- jabatan yang telah ditetapkan.
Struktur organisasi yang dibentuk akan selalu berdasarkan pada komponen organisasi yaitu :
1.         Interaksi kemanusiaan
2.         Kegiatan yang terarah ke tujuan
3.         Struktur
Berdasarkan ketiga komponen organisasi itu seorang manajer puncak harus dapat mengkoordinir kegiatan- kegiatan karyawan dalam mencapai tujuan organisasi. Di samping pertimbangan ketiga komponen tersebut, struktur organisasi harus memberi penjelasan bagaimana pembagian kekuasaan (= authority = wewenang) dan bagaimana tanggung jawabnya.
Pendelegasian wewenang sangat erat hubungannya dengan batasan wewenang dan tanggung jawab seseorang tentang suatu bagian kegiatan yang dilaksanakan. Dengan menugaskan sebagian pekerjaan kepada bawahan berari manajer memberikan wewenang dan tanggung jawab yang seimbang, untuk kemudian setiap bawahan harus mempertanggung jawabkannya atasannya sesuai dengan struktur organisasi.
2.1.7   Bentuk Organisasi
Bentuk-bentuk organisasi terbagi menjadi 6 golongan, yaitu:

1)   Organisasi Lini
Organisasi lini atau garis adalah bentuk organisasi yang didalamnya terdapat garis wewenang yang menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan ke bawahan.
Ciri-cirinya :
1.    Jumlah karyawan sedikit
2.    Selain top manajer, manajer dibawahnya hanya sebagai pelaksana
3.    Sarana dan alatnya terbatas
4.    Hubungan atasan dan bawahan bersifat langsung
Kebaikan :
1.    Atasan dan bawahan dihubungkan dengan satu garis komando
2.    Rasa solidaritas dan spontanitas seluruh anggota organisasi besar
3.    Proses decesion making berjalan cepat
4.    Disiplin dan loyalitas tinggi
5.    Rasa saling pengertian antar anggota tinggi
Keburukan :
1.    Ada tendensi gaya kepemimpinan otokratis
2.    Pengembangan kreatifitas karyawan terhambatan
3.    Tujuan to manajer sering tidak bisa dibedakan dengan tujuan organisasi
4.    Karyawan tergantung pada satu orang dalm organisasi

2)   Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional adalah suatu organisasi diman wewenag dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus.
Ciri – ciri :
1.   Organisasi kecil
2.   Didalamnya terdapat kelompok- kelompok kerja staf ahli
3.   Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
4.   Target yang hendak dicapai jelas dan pasti
5.   Pengawasan dilakukan secara ketat
Kebaikan :
1.    Programn terarah, jelas dan cepat
2.    Anggaran, personalia, dan sarana tepat dan sesuai
3.    Kenaikan pangkat pejabat fungsional cepat
Keburukan :
1.   Pejabat fungsional bingung dalam mengikuti prosedur administrasi
2.   Koordinasi sulit dilaksanakan
3.   Pangkat pejabat fugsional lebih tinngi dibandingkan kepala unit sehingga inspeksi sulit dilaksanakan.

3)   Organisasi Lini dan Staff
Organisasi lini dan staff  adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dan sepenuhnya dari pucuk pimpinan ke kepala bagian di bawahnya serta masing- masing pejabat, manajer ditempatkan satu atau lebih pejabat staff yang tidak mempunyai wewenang memerintah tetapi hanya sebagai penasihat, misalnya mengenai masalah kearsipan , keuangan, personel dan sebagainya.
Ciri- ciri :
1.    Hubungan atasan dan bawahan tidak seluruhnya secara langsung
2.    Karyawan banyak
3.    Organisasi besar
4.    Ada dua kelompok kerja dalam organisasi sehingga ditekankan adanya spesialisasi :
a)    Personel Lini
b)   Personel staff
Kebaikan :
1.    Ada pembagian tugas yang jelas
2.    Kerjasama dan koordinasi dapat dilaksanakan dengan jelas
3.    Pengembangan bakat segenap anggota organisasi terjamin
4.    Staffing dilaksanakan sesuai dengan prinsip the right man on the right place
5.    Bentuk organisasi ini fleksibel untuk diterapkan
Keburukannya :
1.    Tugas pokok orang- orang sering dinomor duakan
2.    Proses decesion making berliku-liku
3.    Jika pertimbangan tidak terkontrol maka sering menimbulkan nepotism spoilsystem patronage
4.    Persaingan tidak sehat antara pejabat yang satu dengan pejabat yang lainnya

4)   Organisasi Fungsional dan Garis
Orgaisasi fungsional dan garis adalah bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian di bawanya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian.
Ciri- ciri :
1.    Tidak tampak adanya pembedaan tugas pokok dan bantuan
2.    Spesialisasi secara praktis pada pejabat fungsional
3.    Pembagian kerja dan pelimpahan wewenang tidak membedakan perbedaan tingkat eselon.

Kebaikan :
1.    Solidaritas tinggi
2.    Disiplin tinggi
3.    Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimum
4.    Pekerjaan- pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
Keburukan :
1.    Kurang fleksibel dan tour of duty
2.    Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari satu orang
3.    Spesialisasi memberikan kejenuhan

5)   Organisasi Matrik
Organisasi matrik disebut juga sebagai organisasi manajemen proyek yaitu organisasi dimana penggunaan struktur organisasi menunjukan dimana para spesialis yang mempunyai keterampilan di masing-masing bagian dari kegiatan perusahaan dikumpulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan . Organisasi matrik digunakan berdasarkan struktur organisasi staf dan lini khususnya di bidang penelitian dan pengembangan.
Kebaikan :
1.    Terletak pada fleksibelitas
2.    Kemampuannya dalam memperhatikan masalah- masalah yang khusus maupun persoalan teknis yang unik
3.    Pelaksanaan kegiatan organisasi matrik tidak mengganggu struktur organisasi yang ada
Kelemahan :
1.    Kelemahan akan timbul kalau manajer proyek tidak bisa mengkoordinir dari berbagai bagian yang berbeda tersebut sehingga dapat menghadapi kesulitan dalam mengembangkan team yang terpadu.

6)   Organisasi Komite
Organisasi komite adalah bentuk organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat , yang berupa komite atau dewan atau board dengan pluralistic manajemen.
Kebaikan :
1.    Pelaksanaan decesion making berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan pemegang saham maupun dewan
2.    Kepemimpinan yang bersifat otokratis sangat kecil
3.    Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin
Keburukan :
1.    Proses decesion making sangat lamban
2.    Biaya operasional rutin sangat tinggi
3.    Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab

2.1.8   Prinsip Organisasi
1.        Perumusan tujuan yang jelas. Tujuan dan arah merupakan hal yang sangat penting. Karena dari tujuan ini akan terlihat hasil yang akan dicapai baik secara fisik maupun non fisik.
2.        Pembagian fisik. Dalam pembentukan suatu organisasi harus terlihat dengan jelas akan pembagian kerja dari masing-masing unit organisasi.
3.        Disiplin. Para pegawai harus mentaati dan menghormati peraturan yang mengatur organisasi. Disiplin yang baik merupakan hasil dari kepemimpinan yang efektif, suatu saling pengertian yang jelas antara manajemen dan para pekerja tentang peraturan organisasi serta penerapan hukuman yang adil bagi yang menyimpang dari peraturan tersebut.
4.        Kesatuan komando. Setiap pegawai seharusnya menerima perintah hanya dari seorang atasan.
5.        Kesatuan arah. Setiap kelompok aktivitas organisasi yang mempunyai tujuan sama harus dipimpin oleh seorang manjer dengan menggunakan sebuah rencana.
6.        Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan individu.Kepentingan seorang pegawai atau kelompok pegawai tidak boleh mendahulukan kepentingan organisasi secara keseluruhan.
7.        Remunarasi. Para pekerja harus digaji sesuai dengan jasa yang mereka berikan.
8.        Sentralisasi. ini merujuk kepada sejauh mana para bawahan terlibat dalam pengambilan keputusan. Apakah pengambilan keputusan itu disentralisasi (pada manajemen) atau disentralisasi (pada para bawahan) adalah proporsi yang tepat. Kuncinya terletak pada bagaimana menemukan tingkat sentralisasi yang optimal untuk setiap situasi.
9.        Rantai scalar. Garis wewenang dari manajemen puncak sampai ke tingkat yang paling rendah merupakan rantai scalar. Komunikasi harus mengikuti rantai ini. Tetapi, jika dengan mengikuti rantai tersebut malah tercipta kelambatan, komunikasi silang dapat diizinkan jika disetujui oleh semua pihak, sedangkan atasan harus diberitahu.
10.    Tata tertib. Orang dan bahan harus ditempatkan pada tempat dari waktu yang tepat.
11.    Keadilan. Para manajer harus selalu baik dan jujur terhadap para bawahan.
12.    Stabilitas masa kerja para pegawai. Perputaran (turnover) pegawai yang tinggi adalah tidak efisien. Manajemen harus menyediakan perencanaan personalia yang teratur dan memastikan bahwa untuk mengisi kekosongan harus selalu adda pengganti.
13.    Inisiatif. Para pegawai yang diizinkan menciptakan dan melaksanakan rencana-rencana akan berusaha keras.
14.    Esprit de corps. Mendorong team spirit akan mmembangun keselarasan dan persatuan di dalam organisasi.




2.1.9   Perilaku Keorganisasian
Perilaku keorganisasian merupakan pemahaman tentang bagaimana dan mengapa orang berperilaku dalam organisasi kerja, sehingga yang diperhatikan masalah personilia atau karyawan yang bekerja khususnya perilaku mereka dalam bekerja. Perilaku keorganisasian tersebut menyangkut bagaimana seseorang membentuk kelompok kerja, motivasi yang bagaimana yang mendorong karyawan bekerja lebih giat, bagaimana sifat kepemimpinan yang terjadi dan sebagainya.
a.    Kerja Kelompok
Kerja kelompok akan selalu terjadi dalam perusahaan dimana dalam bagian tertentu yang mempekerjakan banyak orang yang kadang-kadang diantara orang tersebut mempunyai hobi yang sama, kebutuhan yang sama atau tujuan yang sama dalam bekerja akan membentuk kelompok kerja sendiri diantara beberapa orang tersebut, dimana sebagai anggota kelompok yang dibentuk tersebut antara sesama karyawan akan memberikan dukungan dan koordinasi dalam bekerja sama. Dengan adanya kelompok kerja ini dapat meringankan kerja manajemen perusahaan atau bahkan sebaliknya. Untuk dapat mengatasi dampak negatif yang mungkin timbul sebaiknya manajeryang menjadi pimpinan mengakui keberadaannya dan menghargainya sehingga kelompok kerja mau memanfaatkan kelompoknya demi kemajuan perusahaan. 

b.    Motivasi
Menurut Abraham Maslow, motivasi menekankan dua ide yaitu:
1.    Orang mempunyai banyak kebutuhan, tetapi hanya beberapa kebutuhan yang belum terpenuhi saja yang dapat mempengaruhi perilaku manusia.
2.    Kebutuhan manusia dikelompokkan dalam suatu hirarki kepentingan. Jika satu lebutuhan sudah terpenuhi, maka kebutuhan lain yang tingkatannya lebih tinggi akan muncul dan perlu dipuaskan.
Motivasi merupakan dorongan dari dalam diri setiap orang yang menyebabkan seseorang berperilaku seperti yang mereka lakukan, Motivasi itu timbul karena belum terpuaskan kebutuhan seseorang terhadap sesuatu yang belum dicapainya.    


Tidak ada komentar:

Posting Komentar