Manajemen dan Manajer
Definis
manajemen menurut James A.F Stoner Manajemen adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi
serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya
Manajemen
merupakan sarana untuk mencapai tujuan organisasi dengan memanfaatkan alat yang
tersedia semaksimum mungkin.
Akan
tetapi perlu diperhatikan bahwa dalam mencapain tujuan perusahaan haris
memperhatikan secara optimal terhadap kepentingan-kepentingan yang menyangkut
kepentingan konsumen, penanam modal, karyawan, pemerintah, masyarakat,
supplier.
Manajemen merupakan kegiatan pokok yang
dilakukan seorang pimpinan karena dia menjabat sebagai manajer untuk mengolah
input menjadi output melalui proses manajemen. Kegiatan peranan yang harus
dilakukan seorang manajer akan selalu dan harus ada disetiap jenjang manajemen
dalam struktur organisasi,
baik
di posisi manajer puncak,
madya, lini. Perbedaannya
hanyalah terletak pada wewenang dalam mengambil keputusan di mana semakin ke
atas seseorang dalam kedudukannya pada posisi organisasi maka semakin besar
kewenangannya dalam mengambil keputusan.
Manajer adalah pejabat yang bertanggung jawab atas
terselenggaranya aktivitas-aktivitas manajemen agar tujuan unit perusahaan yang
dipimpinnya tercapai dengan memanfaatkan baik seni maupun ilmu manajerial
dengan menggunakan sumber daya yang ada. Tingakatan manajer dalam organisasi
dibagi menjadi 3 tingakatan, seperti berikut :
1.
Manajer puncak (Top Manager), yaitu kelompok yang
relatif kecil yang bertanggung jawab atas manajemen organisasi. Menetapkan
kebijakan operasional dan membimbing hubungan organisasi dengan lingkungan.
2.
Manajer menengah
(Middle Manager), yaitu mencakup
lebih dari satu tingkatan didalam organisasi, mengarahkan kegiatan manager lain
dan kegiatan-kegiatan yang melaksanakan kebijakan organisasi.
3.
Manajer lini (Lower Manager), yaitu tingkatan yang
paling rendah dalam suatu organisasi, dimana seseorang bertanggung jawab atas
pekerjaan orang lain yang dilakukan tiap hari.
2.1.2
Fungsi Manajemen
Berikut
ini adalah fungsi-fungsi manajemen menurut Para Ahli :
1. Menurut George R.Terry
-
Perencanaan (Planning);
-
Pengorganisasian (Organizing);
-
Penggerakan (Actuating);
-
Pengawasan (Controlling).
2. Menurut
Luther M. Gulick
-
Perencanaan (Planning);
-
Mengorganisir (Organizing);
-
Melengkapkan Tenaga
Kerja (Staffing);
-
Mengarahkan (Directing);
-
Menyelaras/Mengkoordinir
(Coordinating);
-
Melaporkan (Reporting);
-
Menyusun Anggaran (Budgeting).
3. Menurut
Henry Fayol
-
Perencanaan (Planning);
-
Mengorganisir (Organizing);
-
Memerintah (Commanding);
-
Mengkoordinir (Coordinating);
-
Mengawasi (Controlling).
4.
Menurut Koontz dan O.
Donnel
-
Perencanaan (Planning);
-
Mengorganisir (Organizing);
-
Melengkapkan Tenaga
Kerja (Staffing);
-
Mengarahkan (Directing);
-
Mengawasi (Controlling)
Pada umumnya
fungsi manajemen hanya 4 yaitu :
·
Perencanaan ( Planning )
Planning
adalah suatu fungsi pemilihan alternatif melalui suatu proses yang rasional untuk
mengambil keputusan terhadap objektif perusahaan, policy, program maupun
prosedur untuk memperbaikinya. Fungsi planning
dalam manajemen merupakan fungsi dasar dari fungsi-fungsi yang lainnya, karena
perencanaan merupakan tujuan, arah, strategi, aturan maupun program yang akan
selalu menjadi bagian penting dari pelaksanaan fungsi manajemen yang lainnya.
Mengapa perencanaan diperlukan ?
Pada dasarnya
perencanaan akan selalu dilaksanakan perusahaan karena perencanaan yang dibuat
tersebut biasanya menjadi penentu arah dalam pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan perusahaan, dengan berpedoman pada perencanaan perusahaan dapat
melakukan penghematan pengeluaran yang kurang penting tanpa mengabaikan
kedinamisan organisasi yang selalu berkembang. Jadi dengan perencanaan bisa
dijadikan sebagai sarana untuk melakukan kontrol terhadap penyimpangan maupun
perubahan dalam perusahaan sehingga kelanjutannya bisa lebih baik, terarah dan
hemat.
·
Pengorganisasian ( Organizing)
Fungsi pengorganisasian adalah kegiatan dalam menentukan macam kegiatan
beserta jumlah kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan maupun
pengelompokan kegiatan- kegiatan beserta orang-orangnya yang sesuai dengan
kegiatannya disertai adanya pemdelegasian wewenang.
Ada
empat bagian penting dalam pengorganisasian :
-
Staffing
Suatu kegiatan yang melakukan pembagian
kelompok- kelompok kerja menurut jenisnya beserta pengisian orang- orang yang
sesuai dengan keahliannya.
Pendelegasian wewenang dari seorang
atasan kepada bawahannya sesuai dengan struktur organisasi maupun kedudukan
bawahan / kemampuann bawahan.
-
Departementasi
Pengelompokan kegiatan- kegiatan yang
jenis untuk kemudian dipisahkan dengan kegiatan yang lainnya dimana di antara
pengelompokan kegiatan tersebut tetap
terjalin koordinasi dalam bekerja sama.
-
Personalia
Kepegawaian ini sangat penting dalam
hubungannya dengan para bawahan baik hubungan yang sifat formal maupun informal.
·
Pengarahan ( Actuating
)
Pengarahan adalah kegiatan yang khususnya ditunjukan
untuk mengatasi dan mengarahkan bawahan sehingga seorang pimpinan secara
manusiawi bisa mengikat bawahan untuk bekerja sama secara sukarela
menyumbangkan tenaganya seefisien mungkin untuk mencapai tujuan organisasi.
Peranan seorang atasan sangat diperlukan dalam memberikan pengarahan kepada
bawahan karena dengan peranan atasan yang fleksibel diharapkan bawahan dapat
bekerja secara efisien tanpa rasa keengganan dimunculkan.
·
Pengawasan ( Controlling )
Fungsi pengawasan merupakan fungsi terakhir yang akan dilakukan manajer
guna melengkapi fungsi yang sudah dilakukan lebih dahulu. Pengawasan merupakan
fungsi yang bertujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan
jika terjadi penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan perencanaan yang telah
ditetapkan. Pelaksanaan fungsi ini biasanya dilakukan cara membandingkan segala
sesuatu yang dijalankan dengan standart yang telah ditetapkan sebelumnya.
Fungsi
pengawasan mempunyai tiga kegiatan yang harus dilakukan :
-
Menetapkan standart
yang dipakai, standart ditetapkan
berdasarkan pada kemampuan seorang pekerja secara normal, baik normal secara
kualitatif ( normal menurut pendapat umum, langsung, pimpinan ) maupun normal
secara kuantitatif ( bisa diukur melalui standart jam kerja, pendapatan,
investasi ).
-
Menbandingkan
pelaksanaan kegiatan dengan standart
-
Melakukan koreksi, dalam mengkoreksi di sini sudah ditelaah
masalah-masalah yang dihadapi, analisa dan pemilihan alternatif yang
memungkinkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan pelaksanaan kegiatan.
2.1.3 Peranan Manajemen
1. Peran Interpersonal
Yaitu
hubungan antara manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya, meliputi ;
- Figurehead / Pemimpin Simbol : Sebagai simbol dalam acara-acara perusahaan.
- Leader / Pemimpin : Menjadi pemimpin yag memberi motivasi para karyawan / bawahan serta mengatasi permasalahan yang muncul.
- Liaison / Penghubung : Menjadi penghubung dengan pihak internal maupun eksternal.
2. Peran Informasi
Adalah
peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal dari dalam
maupun luar organisasi, meliputi ;
- Monitor / Pemantau : Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan dan merekam kejadian atau peristiwa yang terjadi baik didapat secara langsung maupun tidak langsung.
- Disseminator / Penyebar : Menyebar informasi yang didapat kepada para orang-orang dalam organisasi.
- Spokeperson / Juru Bicara : Mewakili unit yang dipimpinnya kepada pihak luar.
3. Peran Pengambil Keputusan
Adalah
peran dalam membuat keputusan baik yang ditentukan sendiri maupun yang
dihasilkan bersama pihak lain, meliputi ;
·
Entrepreneur / Kewirausahaan : Membuat ide dan
kreasi yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kinerja unit kerja.
·
Disturbance Handler / Penyelesai Permasalahan : Mencari
jalan keluar dan solusi terbaik dari setiap persoalan yang timbul.
·
Resource Allicator / Pengalokasi Sumber Daya :
Menentukan siapa yang menerima sumber daya serta besar sumber dayanya.
·
Negotiator / Negosiator : Melakukan negosiasi dengan pihak
dalam dan luar untuk kepentingan unit kerja atau perusahaan.
2.1.4
Pengertian
Organisasi
Organisasi
merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan perusahaan melalui
pelaksanaan fungsi- fungsi manajemen yang dilakukan seorang pimpinan dengan
organisasi yang tercipta di perusahaan yang
bersangkutan. Jadi
keberhasilan perusahaan tergantung pada organisasi terutama struktur organisasi
yang dianut.
Organisasi
menurut para ahli:
· Organisasi
Menurut Stoner
Organisasi
adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah
pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
· Organisasi
Menurut James D. Mooney
Organisasi
adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
·
Organisasi Menurut
Chester I. Bernard
Organisasi
merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih.
·
Organisasi
menurut Boone dan Katz
Organisasi adalah suatu proses tersusun yang
orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan..
Secara
umum pengorganisasian
(Organizing) Menurut kamus istilah
organizing berarti menciptakan suatu struktur dengan bagian-bagian yang
terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan antara bagian-bagian dipengaruhi
oleh hubungan mereka dengan keseluruhan sruktur tersebut. Sedangkan
pengorganisasian sendiri mempunyai arti yakni sekelompok orang yang bekerja
sama dengan menempatkan tugas,fungsi,wewenang, dan tanggung jawab masing-masing
untuk mencapai suatu tujuan.
Kebutuhan
perusahaan akan penting nya peranan organisasi akan di sesuaikan dengan
seberapa besar anggota perusahaannya.Karena semakin sedikit anggota perusahaan
semakin sederhana fungsi-fungsi pengorganisasian yang dilakukan.Demikian juga
kalau perusahaan yang mula-mula anggotanya sedikit kemudian berkembang sehingga
jumlah anggota terus bertambah semakin banyak maka kebutuhan organisasi semakin
besar.
Dari
definisi di atas disimpulkan bahwa organisasi mencakup 3 elemen pokok:
·
Interaksi manusia
·
Kegiatan yang mengarah
pada tujuan
·
Struktur organisasi it
sendiri
2.1.5
Pola
Organisasi
Pola
organisasi dibagi menjadi dua bagian yaitu organisasi formal dan organisasi
informal. Umumnya setiap organisasi formal biasanya mengandung kedua unsur pola
tersebut dimana organisasi formalnya yang dijadikan pedoman tegas dalam
struktur organisasinya. Sedangkan organisasi informal akan dengan sendirinya
muncul karena kebutuhan karyawan untuk bermasyarakat ataub bersosialisasi
dengan dan berhubungan dengan karyawan yang lain.
Organisasi Formal
Organisasi
yang dibentuk secara sadar dan mempunyai tujuan tertentu yang disadari pula
dengan menggunakan sistem tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab maupun
pertanggungjawabkan dirancang oleh manajer agar pekerjaan dapat dilaksanakan
sesuai dengan peraturan yang telah disepakati berrsama.
Dalam organisasi formal semua hubungan kewenangan
maupun responsibility akan terlihat dalam bagan struktur organisasi perusahaan,
di mana pada bagan tersebut akan diperlihatkan seberapa besar wewenang maupun
tanggung jawab yang harus dipikul untuk masing-masing pekerjaan yang lebih
besar dengan (sasaran yang tercapainya tujuan organisasi yang telah
ditetapkan).
Organisasi Informal
Organisasi
informal pada struktur organisasi tidak akan terlihat tetapi akan selalu
mengikuti keberadaan organisasi formal. Organisasi informal ini keberadaanya
tidak direncanakan tetapi terjadi secara otomatis karena hubungan antar
perseorangan pada sesama anggota
organisasi formal (perusahaan).
Organisasi
informal merupakan organisasi yang tercipta karena adanya hubungan antar
pribadi yang secara tidak sadar terjadi keberadaanya tanpa didasarkan pada
hubungan wewenang formal pada struktur organisasi maupun kesepakatan tujuan
bersama.
2.1.6
Struktur
Organisasi
Struktur
organisasi merupakan kelanjutan dari dua bentuk pola organisasi. Adapun
struktur organisasi ini secara otomatis merupakan perwujudan struktur
organisasi formal dengan jalan menganalisis jabatan- jabatan apa yang harus
diperlukan dalam mencapai tujuan untuk kemudian menentukan kualifikasi maupun jumlah
orang yang diperlukan untuk mengisi
jabatan- jabatan yang telah ditetapkan.
Struktur
organisasi yang dibentuk akan selalu berdasarkan pada komponen organisasi yaitu
:
1.
Interaksi kemanusiaan
2.
Kegiatan yang terarah
ke tujuan
3.
Struktur
Berdasarkan
ketiga komponen organisasi itu seorang manajer puncak harus dapat mengkoordinir
kegiatan- kegiatan karyawan dalam mencapai tujuan organisasi. Di samping
pertimbangan ketiga komponen tersebut, struktur organisasi harus memberi
penjelasan bagaimana pembagian kekuasaan (= authority
= wewenang) dan bagaimana tanggung jawabnya.
Pendelegasian
wewenang sangat erat hubungannya dengan batasan wewenang dan tanggung jawab
seseorang tentang suatu bagian kegiatan yang dilaksanakan. Dengan menugaskan
sebagian pekerjaan kepada bawahan berari manajer memberikan wewenang dan
tanggung jawab yang seimbang, untuk kemudian setiap bawahan harus
mempertanggung jawabkannya atasannya sesuai dengan struktur organisasi.
2.1.7
Bentuk
Organisasi
Bentuk-bentuk
organisasi terbagi menjadi 6 golongan, yaitu:
1)
Organisasi
Lini
Organisasi lini atau garis adalah
bentuk organisasi yang didalamnya terdapat garis wewenang yang menghubungkan
langsung secara vertikal antara atasan ke bawahan.
Ciri-cirinya :
1. Jumlah
karyawan sedikit
2. Selain
top manajer, manajer dibawahnya hanya sebagai pelaksana
3. Sarana
dan alatnya terbatas
4. Hubungan
atasan dan bawahan bersifat langsung
Kebaikan :
1. Atasan
dan bawahan dihubungkan dengan satu garis komando
2. Rasa
solidaritas dan spontanitas seluruh anggota organisasi besar
3. Proses
decesion making berjalan cepat
4. Disiplin
dan loyalitas tinggi
5. Rasa
saling pengertian antar anggota tinggi
Keburukan :
1. Ada
tendensi gaya kepemimpinan otokratis
2. Pengembangan
kreatifitas karyawan terhambatan
3. Tujuan
to manajer sering tidak bisa
dibedakan dengan tujuan organisasi
4. Karyawan
tergantung pada satu orang dalm organisasi
2)
Organisasi
Fungsional
Organisasi fungsional adalah suatu
organisasi diman wewenag dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala
bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana
yang mempunyai keahlian khusus.
Ciri
– ciri :
1. Organisasi
kecil
2. Didalamnya
terdapat kelompok- kelompok kerja staf ahli
3. Spesialisasi
dalam pelaksanaan tugas
4. Target
yang hendak dicapai jelas dan pasti
5. Pengawasan
dilakukan secara ketat
Kebaikan :
1. Programn
terarah, jelas dan cepat
2. Anggaran,
personalia, dan sarana tepat dan sesuai
3. Kenaikan
pangkat pejabat fungsional cepat
Keburukan
:
1. Pejabat
fungsional bingung dalam mengikuti prosedur administrasi
2. Koordinasi
sulit dilaksanakan
3. Pangkat
pejabat fugsional lebih tinngi dibandingkan kepala unit sehingga inspeksi sulit
dilaksanakan.
3)
Organisasi
Lini dan Staff
Organisasi lini dan staff adalah suatu bentuk organisasi dimana
pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dan sepenuhnya dari pucuk pimpinan
ke kepala bagian di bawahnya serta masing- masing pejabat, manajer ditempatkan
satu atau lebih pejabat staff yang tidak mempunyai wewenang memerintah tetapi
hanya sebagai penasihat, misalnya mengenai masalah kearsipan , keuangan,
personel dan sebagainya.
Ciri-
ciri :
1. Hubungan
atasan dan bawahan tidak seluruhnya secara langsung
2. Karyawan
banyak
3. Organisasi
besar
4. Ada
dua kelompok kerja dalam organisasi sehingga ditekankan adanya spesialisasi :
a) Personel
Lini
b) Personel
staff
Kebaikan
:
1. Ada
pembagian tugas yang jelas
2. Kerjasama
dan koordinasi dapat dilaksanakan dengan jelas
3. Pengembangan
bakat segenap anggota organisasi terjamin
4. Staffing
dilaksanakan sesuai dengan prinsip the
right man on the right place
5. Bentuk
organisasi ini fleksibel untuk diterapkan
Keburukannya
:
1. Tugas
pokok orang- orang sering dinomor duakan
2. Proses
decesion making berliku-liku
3. Jika
pertimbangan tidak terkontrol maka sering menimbulkan nepotism spoilsystem
patronage
4. Persaingan
tidak sehat antara pejabat yang satu dengan pejabat yang lainnya
4) Organisasi Fungsional
dan Garis
Orgaisasi fungsional dan garis
adalah bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan
kepada kepala bagian di bawanya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian
dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan
kepada kepala bagian.
Ciri-
ciri :
1. Tidak
tampak adanya pembedaan tugas pokok dan bantuan
2. Spesialisasi
secara praktis pada pejabat fungsional
3. Pembagian
kerja dan pelimpahan wewenang tidak membedakan perbedaan tingkat eselon.
Kebaikan :
1. Solidaritas
tinggi
2. Disiplin
tinggi
3. Produktifitas
tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimum
4. Pekerjaan-
pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
Keburukan :
1. Kurang
fleksibel dan tour of duty
2. Pejabat
fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari
satu orang
3. Spesialisasi
memberikan kejenuhan
5) Organisasi Matrik
Organisasi matrik disebut juga
sebagai organisasi manajemen proyek yaitu organisasi dimana penggunaan struktur
organisasi menunjukan dimana para spesialis yang mempunyai keterampilan di
masing-masing bagian dari kegiatan perusahaan dikumpulkan lagi menjadi satu
untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan . Organisasi matrik
digunakan berdasarkan struktur organisasi staf dan lini khususnya di bidang
penelitian dan pengembangan.
Kebaikan
:
1. Terletak
pada fleksibelitas
2. Kemampuannya
dalam memperhatikan masalah- masalah yang khusus maupun persoalan teknis yang
unik
3. Pelaksanaan
kegiatan organisasi matrik tidak mengganggu struktur organisasi yang ada
Kelemahan
:
1. Kelemahan
akan timbul kalau manajer proyek tidak bisa mengkoordinir dari berbagai bagian
yang berbeda tersebut sehingga dapat menghadapi kesulitan dalam mengembangkan
team yang terpadu.
6)
Organisasi
Komite
Organisasi komite adalah bentuk
organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara
kolektif oleh sekelompok pejabat , yang berupa komite atau dewan atau board dengan pluralistic manajemen.
Kebaikan :
1. Pelaksanaan
decesion making berlangsung baik
karena terjadi musyawarah dengan pemegang saham maupun dewan
2. Kepemimpinan
yang bersifat otokratis sangat kecil
3. Dengan
adanya tour of duty maka pengembangan
karier terjamin
Keburukan :
1. Proses
decesion making sangat lamban
2. Biaya
operasional rutin sangat tinggi
3. Kalau
ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab
2.1.8
Prinsip Organisasi
1.
Perumusan tujuan yang jelas. Tujuan dan arah merupakan hal
yang sangat penting. Karena dari tujuan ini akan terlihat hasil yang akan dicapai
baik secara fisik maupun non fisik.
2.
Pembagian fisik. Dalam pembentukan suatu organisasi harus
terlihat dengan jelas akan pembagian kerja dari masing-masing unit organisasi.
3.
Disiplin. Para pegawai harus mentaati dan menghormati
peraturan yang mengatur organisasi. Disiplin yang baik merupakan hasil dari
kepemimpinan yang efektif, suatu saling pengertian yang jelas antara manajemen
dan para pekerja tentang peraturan organisasi serta penerapan hukuman yang adil
bagi yang menyimpang dari peraturan tersebut.
4.
Kesatuan komando. Setiap pegawai seharusnya menerima
perintah hanya dari seorang atasan.
5.
Kesatuan arah. Setiap kelompok aktivitas organisasi yang
mempunyai tujuan sama harus dipimpin oleh seorang manjer dengan menggunakan
sebuah rencana.
6.
Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan
individu.Kepentingan seorang pegawai atau kelompok pegawai tidak boleh
mendahulukan kepentingan organisasi secara keseluruhan.
7.
Remunarasi. Para pekerja harus digaji sesuai dengan jasa
yang mereka berikan.
8.
Sentralisasi. ini merujuk kepada sejauh mana para bawahan
terlibat dalam pengambilan keputusan. Apakah pengambilan keputusan itu
disentralisasi (pada manajemen) atau disentralisasi (pada para bawahan) adalah
proporsi yang tepat. Kuncinya terletak pada bagaimana menemukan tingkat
sentralisasi yang optimal untuk setiap situasi.
9.
Rantai scalar. Garis wewenang dari manajemen puncak sampai
ke tingkat yang paling rendah merupakan rantai scalar. Komunikasi harus
mengikuti rantai ini. Tetapi, jika dengan mengikuti rantai tersebut malah
tercipta kelambatan, komunikasi silang dapat diizinkan jika disetujui oleh
semua pihak, sedangkan atasan harus diberitahu.
10. Tata tertib. Orang dan bahan harus
ditempatkan pada tempat dari waktu yang tepat.
11. Keadilan. Para manajer harus selalu
baik dan jujur terhadap para bawahan.
12. Stabilitas masa kerja para pegawai.
Perputaran (turnover) pegawai yang
tinggi adalah tidak efisien. Manajemen harus menyediakan perencanaan personalia
yang teratur dan memastikan bahwa untuk mengisi kekosongan harus selalu adda
pengganti.
13. Inisiatif. Para pegawai yang
diizinkan menciptakan dan melaksanakan rencana-rencana akan berusaha keras.
14. Esprit de corps. Mendorong team spirit akan mmembangun keselarasan dan
persatuan di dalam organisasi.
2.1.9
Perilaku
Keorganisasian
Perilaku
keorganisasian merupakan pemahaman tentang bagaimana dan mengapa orang
berperilaku dalam organisasi kerja, sehingga yang diperhatikan masalah
personilia atau karyawan yang bekerja khususnya perilaku mereka dalam bekerja.
Perilaku keorganisasian tersebut menyangkut bagaimana seseorang membentuk
kelompok kerja, motivasi yang bagaimana yang mendorong karyawan bekerja lebih
giat, bagaimana sifat kepemimpinan yang terjadi dan sebagainya.
a.
Kerja Kelompok
Kerja kelompok akan selalu terjadi dalam perusahaan
dimana dalam bagian tertentu yang mempekerjakan banyak orang yang kadang-kadang
diantara orang tersebut mempunyai hobi yang sama, kebutuhan yang sama atau
tujuan yang sama dalam bekerja akan membentuk kelompok kerja sendiri diantara
beberapa orang tersebut, dimana sebagai anggota kelompok yang dibentuk tersebut
antara sesama karyawan akan memberikan dukungan dan koordinasi dalam bekerja
sama. Dengan adanya kelompok kerja ini dapat meringankan kerja manajemen
perusahaan atau bahkan sebaliknya. Untuk dapat mengatasi dampak negatif yang
mungkin timbul sebaiknya manajeryang menjadi pimpinan mengakui keberadaannya
dan menghargainya sehingga kelompok kerja mau memanfaatkan kelompoknya demi
kemajuan perusahaan.
b.
Motivasi
Menurut Abraham Maslow, motivasi menekankan dua ide
yaitu:
1.
Orang mempunyai
banyak kebutuhan, tetapi hanya beberapa kebutuhan yang belum terpenuhi saja
yang dapat mempengaruhi perilaku manusia.
2.
Kebutuhan
manusia dikelompokkan dalam suatu hirarki kepentingan. Jika satu lebutuhan
sudah terpenuhi, maka kebutuhan lain yang tingkatannya lebih tinggi akan muncul
dan perlu dipuaskan.
Motivasi merupakan dorongan dari dalam diri setiap
orang yang menyebabkan seseorang berperilaku seperti yang mereka lakukan, Motivasi
itu timbul karena belum terpuaskan kebutuhan seseorang terhadap sesuatu yang
belum dicapainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar