BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dari
tahun ke tahun banyak ditemukan orang-orang yang tidak mau bahkan tidak
mengetahui bagaimana memulai suatu usaha baik usaha kecil ataupun usaha
menengah. Ini dikarenakan banyak dari mereka beranggapan bahwa mereka tidak
memiliki jiwa usaha. Hal ini menimbulkan kurangnya rasa percaya diri untuk
memulai suatu usaha. Akan tetapi ada beberapa dari mereka yang ingin mencoba
untuk memulai usaha.
Adapun sedikit pengertian dari
kewirausahaan,
dalam pengertian umum menjelaskan proses penciptaan
sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang
diperlukan, memikul resiko financial, psikologi dan sosialyang menyertainya,
sertamenerima balas jasa moneterdan kepuasan pribadi.
Untuk pengertian tentang usaha kecilnya sendiri yaitu kegiatan ekonomi
rakyat yang berskala kecil dan memenuhi criteria kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana di atur dalam undang-undang.
Rumusan
Masalah
1. Apa saja yang
di ketahui mengenai usaha kecil?
2. Apa saja yang
di ketahui mengenai kewirausahaan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui mengenai usaha kecil
2. Untuk mengetahui mengenai kewirausahaan
1.4 Manfaat
Dari
sekilas penjelasan di atas dapat di ketahui banyak sekali manfaat yang kita
dapat di antaranya:
1. Lebih mengetahui mengenai usaha kecil
2. Lebih mengetahui mengenai kewirausahaan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1
Perusahaan Kecil
Secara umum perusahaan adalah suatu unit kegiatan
produksi yang mengolah sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa dalam
rangka memuaskan kebutuhan masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.
2.1.1 Pengertian Perusahaan Kecil
Perusahaan kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat
yang berskala kecil, dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang. Kegiatan
ekonomi rakyat yang berskala kecil adalah kegiatan ekonomi yang dimiliki dan
menghidupi sebagian besar rakyat. Pengertian perusahaan kecil di sini mencakup
usaha kecil informal dan usaha kecil tradisional.
Usaha kecil informal merupakan
usaha yang belum terdaftar, belum tercatat, dan belum berbadan hukum. Pengusaha
kecil yang termasuk dalam kelompok ini antara lain petani
penggarap, pedagang kaki lima, dan pemulung. Sedangkan yang
dimaksud dengan usaha kecil tradisional adalah usaha yang menggunakan alat produksi
sederhana yang telah digunakan secara turun temurun, dan/atau berkaitan dengan
seni dan budaya.
Usaha kecil menurut surat edaran Bank
Indonesia No. 26/1/UKK tanggal 29 Mei 1993 perihal usaha kecil yaitu usaha yang
memiliki total asset maksimum Rp 600.000.000,- tidak termasuk rumah dan tanah
yang di tempati. Sedangkan menurut UU No. 9/1995 tentang usaha kecil yang di
maksud adalah suatu usaha yang memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil
penjualan tanunan seperti kepemilikan sebagaimana di atur dalam undang-undang
ini.
Usaha kecil merupakan usaha yang mempunyai
jumlah tenaga kerja kurang dari 50 orang atau berdasarkan undang-undang No. 9
tahun 1999 kategori usaha kecil adalah yang memiliki kekayaan paling banyak Rp
1.000.000.000,- milik Warga Negara Indonesia bukan afiliasi badan usaha lain
(berdiri sendiri) dan membentuk usaha perorangan, badan usaha atau koperasi
Elbert dan
Griffin mendefinisikan usaha kecil (bisnis kecil) adalah suatu usaha yang
dimiliki dan di kelola secara bebas, dan bisnis kecil ini tidak mendominasi
pasar. Usaha kecil ini bukan merupakan bagian atau cabang dari perusahaan lain
dan yang menjalankan bisnis ini adalah pemilik sendiri, bekerja bebas sesuai
dengan kesanggupannya.
Perusahaan kecil memegang peranan penting dala komunitas
perusahaan swasta. Pengalaman di beberapa Negara maju (Amerika, Inggris,
Jepang, dan sebagainya) menunjukka bahwa komunitas perusahaan kecil memberikan
kontribusi yang perlu diperhitungkan di bidang produksi, pajak, penyedia
lapangan kerja, dan lain sebagainnya. Seringkali dari perusahaan kecil muncul
gagasan-gagasan baru yang merupakan terobosan penting dala kondisi perekonomian
yang tidak menguntungkan. Perusahaan yang sekarang ini telah besar, seperti
General Elektrik, IBM, PT ASTRA International, dan lain-lain, yang pada mulanya
adalah perusahaan kecil. Dengan kiat-kiat tertentu dari pelaku bisnis,
perusahaan kecil dapat berkembang dengan pesat menjadi perusahaan raksasa.
2.1.2 Ciri –
Ciri Perusahaan Kecil
Dari pengertian yang sudah di jelaskan di awal maka
dapat di ketahui bahwa ciri-ciri dari perusahaan kecil adalah sebagai berikut:
1.
Manajemen berdiri sendiri, dengan kata lain tidak ada pemisah yang tegas antara pemilik dengan
pengelola perusahaan. Pemilik adalah sekaligus pengelola dalam UKM
2.
Modal disediakan oleh seorang
pemilik atau sekelompok kecil pemilik modal. Daerah
operasinya umumnya local,walaupun terdapat juga UKM yang memiliki orientasi
luar negeri berupa ekspor ke Negara-negara mitra perdagangan
3.
Daerah operasinya lokal
4. Ukuran dalam
keseluruhan relatif kecil
5. Dari sistem
pengelolaanya di pegang oleh pemilik (Management berdiri sendiri, dengan kata
lain tidak ada pemisah yang tegas antara pemilik dengan pengelola perusahaan)
6. Struktur
organisasinya sederhana tanpa spesialisasi
7. Prosentase
kegagalannya relatif tinggi (Modal disediakan oleh seseorang pemilik atau
sekelompok kecil pemilik modal)
8. Modal
pinjaman sulit di peroleh
9.
Ukuran perusahaan baik dari
segi total aset, jumlah karyawan,dan sarana prasarana yang kecil
2.1.3 Kelebihan dan Kekurangan Perusahaan Kecil
Dalam suatu
usaha yang telah ataupun mau di jalankan pastilalh memiliki sebuah kelebihan
dan kekurangan. Tidak menutup kemungkinan ini akan terjadi pada usaha kecil.
Adapun kelebihan dan kekurangannya dapat di jelaskan sebagai berikut:
·
Kelebihan:
1.
kebebasan untuk bertindak
2.
manajemen perusahaan lebih
dapat di control
3.
prosedur hukumnya sederhana
4.
bebas dalam menentukan barang
atau jasa yang akan diproduksi
5.
pemilik dapat menerima seluruh
laba
6.
pendistribusian barang ataupun
pengenalan produk lebih mudah
7.
menyesuaikan kepada kebutuhan
setempat
8.
peran serta dalam melakukan
usaha/tindakan
·
Kekurangan:
1.
relatif lemah dalam spesialisasi
2.
resiko usaha di tanggung oleh
si pemilik
3.
kurangnya informasi dalam
menjalankan bisnis
4.
pembagian kerja tidak
proporsional
5.
tidak ada perencanaan mengenai
anggaran
6.
tidak pernah melakukan study
kelayakan
7.
modal dalam pengembangan terbatas
8.
karyawan relatif sulit untuk
mendapat yang cakap
2.1.4 Perkembangan Perusahaan Kecil
Perusahaan
kecil dapat mengembangkan usahanya dengan cara-cara sebagai berikut:
·
Mengetahui kondisi internal
maupun eksternal perusahaan.
Di sini perusahaan harus mengetahui kondisi
internal dan eksternal perusahaan, kondisi internal dapat berupa peningkatan
produksi ataupun peningkatan mutu barang. Selain itu manajemen perusahaan harus
lebih di tingkatkan dengan baik, sedangkan dari sisi eksternal perusahaan,
perusahaan harus mengetahui barang/jasa apa yang sedang di butuhkan oleh
konsumen dengan melihat para pesaing kita sehingga dapat menentukan harga untuk
barang.
·
Melakukan promosi produk
Promosi produk harus lebih gencar lagi di
lakukan sebagai usaha untuk memperkenalkan produk, promosi dapat berupa
potongan harga atupun penjualan paket.
·
Mencari tahu mengenai kemajuan teknologi.
Kemajuan teknologi yang di maksud adalah
alat-alat modern yang dapat mempermudah dalam membantu prosesnya sehingga tidak
memerlukan waktu yang lama.
·
Meningkatkan mutu sumber daya
manusianya.
Manusia merupakan unsur utama yang sangat
pernting, karena manusia adalah penggerak usaha. Meninggkatkan mutu sumberdaya
manusianya sendiri dapat memicu hal yang lebih baik lagi, baik dalam hal
berfikir (wawasan) maupun dalam hal fisik (kekuatan).
·
Pintar dalam memilih bahan baku yang
kualitas bagus namun biayanya masih terjangkau.
Bahan baku berkualitas bagus tentunya akan
berdampak pada produk yang bagus pula, maka dari itu ketika usaha yang kita
jalani ini menggunakan kualitas bagus maka besar kemungkinan harga produk itu
sendiri akan relative mahal, pemilihan produk yang bagus kualitasnya serta
terjangkau harganya memerlukan keahlian dari manusianya sendiri dalam
pelaksanaannnya. Maka dari itu peningkatan sumber daya manusianya sendiri
sangatlah penting
·
Melakukan survey secara berkala agar
mengetahui selera konsumen yang selalu berubah-ubah.
Kadang perusahaan kecil selalu berjalan sendiri
layaknya tidak membutuhkan bantuan pemerintah padahal peran pemerintah
sangatlah penting. Itulah mengapa perusahaan kecil kadang tak bertahan lama
karena mereka kurang informasi mengenai dunia luarnya dan media promosi
usahanya juga tidak tepat sebab-sebab itulah mengapa perusahaan kecil selalu
mengalami kagagalan.
2.2 Kewirausahaan
2.2.1
Pengertian Kewirausahaan
·
Pengertian secara
etimologi
Kewirausahaan
adalah suatu kata yang terdiri dari dua kata yaitu kata wira dan usaha.
Definisi dari wira yaitu manusia yang unggul, berwtak yang agung, pahlawan,
pejuang, memiliki luhur yang tinggi. Dan juga gagah berani. Sedangkan usaha
yaitu bekerja dan berbuat sesuatu dan di artika seebagai perbuatan yang
beramal.
·
Pengertian secara
termonologi
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Taufik Baharuddin.
Seorang konsultan manajemen dalam ruang lingkup manajemen sumber daya manusia
dan pengajar di fakultas ekonomi universitas Indonesia yaitu kemampuan untuk
menciptakan, mencari dan memanfaatkan peluang dalam menuju apa yang dinginkan
sesuai dengan yang diideakan. Menurut Hamdani(2010) bahwa kewriausahaan menurut
terminology yaitu berasal dari terjemahan entrepreneur yang dalam bahasa
inggris dikenaldengan between taker atau go between. Pada abad pertengahan
istilah entrepreneur digunakan untuk meggambarkan seseorang actor yang memimpin
proyek prduksi. Menurut Davd E. Rye mempresentasikan kewirausahaan sebagai
pengetahuan terapan dari konsep dan teknik manajerial yang disertai resiko
dalam menstransformasi sumber daya menjadi output yang memiliki nilai tambah
tinggi.
·
Pengertian secara umum
Kewirausahaan
dalam pengerian umum bahwa menjelaskan proses penciptaan sesuatu yang berbeda
nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko
financial, psikologi dan sosialyang menyertainya, sertamenerima balas jasa
moneterdan kepuasan pribadi.
·
Pengertian secara
khusus
Kewirahusaan
menurut harfiah atau khusus terdiri dari kata dasar wirausaha yang mendapatkan
awalan ke dan akhiran an, sehingga diartikan kewirausahaan adalah hal-hal yang
terkait dengan wirausaha. Ehingga kewirausahaan dapat pula diartikan segai
keberanian seseorang untuk melaksanakn suatu kegiatan bisnis.
·
Pengertian menurut
para ahli
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam
perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat,
kiat, proses dan hasil bisnis (Achmad Sanusi, 1994).
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and
different). (Drucker, 1959).
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan
kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk
memperbaiki kehidupan. (Zimmerer, 1996).
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang
diperlukan untuk memulai suatu usaha (star-up phase) dan perkembangan usaha
(venture growth). (Soeharto Prawiro, 1997).
Kewirausahaan adalah semangat, sikap,
perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang
mengarah pada upaya mencari, menciptakan, serta menerapkan cara kerja,
teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
(Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor
961/KEP/M/XI/1995).
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan (ability) dalam
berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya,
tenaga penggerak tujuan, siasat kiat dan proses dalam menghadapi tantangan
hidup. (Soeparman Spemahamidjaja, 1977).
Kewirausahaan adalah suatu sifat keberanian, keutamaan
dalam keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri.
(S. Wijandi, 1988).
Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja
sendiri/self-employment (Richard Cantillon, 1973).
Selanjutnya pengertian kewirausahaan menurut Norman M.
Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993:5) adalah:
“An entrepreuneur is
one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the
perpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and asembling
the necessary resourses to capitalize on those opportunuties”.
2.2.2
Fungsi Kewirausahaan
Pada dasarnya manusia membutuhkan makan,
minum, pakaian, dan sebagainya. Kebutuhan itu akan semakin meningkat seiring
dengan kemajuan zaman menuntun manusia untuk melakukan kegiatan konsuntif.
Penganguran yang semakin meningkat kalau tidak ditanggulangi akan membuat
manusia berpotensi kearah negative. Oleh karena itu, dibutuhkan jiwa
kewirausahaan bagi setiap manusia sehingga menekan jumlah penganguran.
Setiap
wirausaha memiliki fungsi pokok dan fungsi tambahan sebagai berikut:
1. Fungsi pokok wirausaha:
a. membuat
keputusan-keputusan penting dan
mengambil resiko tentang tujuan dan sasaran perushaan.
b. Memutuskan
tujuan dan sasaran perusahaan.
c. Menetapkan
bidang usaha dan pasar yang akan dilayani.
d. Menghitung
skala usaha yang diingkannya.
e. Menentukan
modal yang dinginka (modal sendiri atau modal dai luar).
f. Memilih
dan menetapkan criteria pegawai/karyawan dan memotivasinya.
g. Mengendalikan
secara efektif dan efesien.
h. Mencari
dan menciptakan cara baru.
i. Mencari
terobosan baru dalam mendapatkan masukan atau input serta mengelolahnya menjadi
barang atau jasa yang menarik.
j. Memasarkan
barang atau jasa tersebut untuk memuaskan pelanggan dan sekaligus dapat
memperoleh dan mempertahankan keuntungan maksimal.
2. Fungsi
tambahan kewirausahaan:
a. Mengenali
lingkuan perusahaan dalam rangka mencari dan menciptakan peluang usaha.
b. Mengendalikan
lingkuan kea rah yang menguntungkan bagi perusahaan.
c. Menjaga
lingkungan usaha agar tidak merugikan masyarakat maupun merusak lingkungan
akibat dari limbah usaha yangmungkin dihasilkannya.
d. Meluangkan
dan peduli atas CSR. Setiap perusahaan harus peduli dan turut ssserta
bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.
3. Sebagai
inovasi, karena dengan inovasi maka perusahaan akan mampu menciptakan
sentuhan-sentuhan yang baru sehingga mampu mempertahankan suatu produk
dipasaran. Apabila kewirausahaan tidak melakukan inovasi bar uterus-menerus
maka terhadap produk yang dihasilkan tersebut akan maengalami kemunduran.
(Denny Sindi Pratama)/15/09/2013.
Selain
fungsi terdapat Manfaat kewirausahaan yang pengertiannya tidak jauh berbeda
dari fungsi yang dimaksud, yaitu
Dari
beberapa penelitian mengidentifikasikan bahwa pemilik bisnis mikro, kecil, atau
percaya bahwa mereka cenderung bekerja lebih keras, menghasilkan lebih banyak
uang, dan lebih membanggakan dari pada bekerja disuatu perusahaan besar.
Sebelum mendirikan usaha, setiap calon wirausaha sebaiknya mempertimbangkan
manfaat kepemilikan bisnis mikro, kecil atau menengah.
2.2.3
Manfaat Kewirausahaan
Thomas
W Zimmerer merumuskan manfaat kewirausahaan adalah sebagai berikut:
1. Memberi
peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri.
Memiliki usaha sendiri akan
memberikan kebebasan dan peluang bagi pembisnis untuk mencapai tujuan hidupnya.
Pembisnis akan mencoba menenangkan hidup mereka dan memungkinkan mereka untuk
memanfaatkan bisnisnya guna untuk mewujudkan cita-citanya.
2. Memberi peluang melakukan perubahan semakin
banyak bisnis yang memulai usahanya.
Karena mereka dapat menangkap
peluang untuk melakukan berbagai perubahan yang menurut mereka sangat penting.
Mungkin berupa penyedian perumahan sederhana yang sehat dan layak pakai, dan
mendirikan daur ulang limbah untuk melestarikan sumber daya alam yang terbatas,
pembisnis kini menemukan cara untuk mengkombinasikan wujud kepedulian mereka
terhadap berbagai masalah ekonomi dengan harapan untuk menjalani hidup yang
lebih baik.
3.
Memberi peluang untuk
mencapai potensi diri sepenuhnya.
Banyak orang menyadari bahwa bekerja di
suatu perusahaan seringkali membosankan, kurang menantang dan tidak ada daya
tarik. Hal ini tentu tidak berlaku bagi seorang wirausahawan, bagi mereka tidak
banyak perbedaan antara bekerja atau menyalurkan hobi atau bermain, keduanya
sama saja. Bisnis-bisnis yang dimiliki oleh wirausahawan merupakan alat untuk
menyatakan aktualisasidiri. Keberhasilam mereka adalah suatu hal yang
ditentukan oleh kreativitas, antusias, inovasi, dan visi mereka sindiri. Mereka
memiliki usaha atau perusahaan sendiri memberikan kekuasaan kepada mereka,
kebangkitan spiritual dan mapu mengikuti minat atau hobinya sendiri.
4. Memiliki peluang untuk
meraih keuntungan.
Walaupun pada tahap awal uang bukan daya
tarik utama bagi wirausahawn, keuntungan berwirausahawan merupakan factor
motivasi yang penting untuk mendirkan usaha sendiri, kebanyakan pembisnis tidak
ingin menjadi kaya raya, tetapi kebanyakan diantara mereka yang menang menjadi
berkecukupan. Hampir 75% yang termasuk dalam daftar orang terkaya (Majalah
Forbes) merupakan
wirausahawan generasi pertama. Menurut hasil penelitian, Thomas Stnley dan
William Danko, pemilik perusahaan sendiri mencapai 2/3 dari jutawan Amerika
serikat. “orang-orang yang bekerja memiliki perusahaansendiri empat kali lebih
besar untuk menjadi jutaawan daari pada orang-orang yang bekerja untuk orang
lain (karyawan perusahaan lain)
5. Memiliki
peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas
usahanya.
Pengusaha atau pemilik usaha kecil
sering kali merupakan warga masyarakat yang paling dihormati dan dipercaya.
Kesepakatan bisnis berdasarkan kepercayaan dan saling menghormati addalah cirri
pengusaha kecil. Pemilik menyukai kepercayaan dan pengakuan yang diterima dari
pelanggan yang telah dilayani dengan setia salama bertahun-tahun. Peran penting
yang dimainkan dalam system bisnis dilingkungan setempat serta kesadaran bahwa
kerja memiliki dampak nyata dalam melancarkanfungsi social dan ekonomi nasional
adalah merupakan imbalan bagi manajer perusahaan kecil.
6. Memiliki
peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa senang dalam
mengerjakan.
Hal yang didasarkan oleh pengusaha kecil
atau pemilik perusahaan kecil adalah bahwa kegiatan usaha mereka sesungguhnya
bukan kerja. Kebanyakan kewirausahaan yang berhasil memilih masuk dalam bisnis
tertentu, sebab mereka tertarik dan menyukai pekerjaan tersebut. Mereka
menyalurkan hobi atau kegemaran mereka menjadi pekerja mereka dan mereka senang
bahwa mereka melakukannya. Wirausahawan harus mengikuti nasihat Harvey McKey.
Menurut McKey: “carilah dan dirikan usaha
yang anda sukai dan anda tidak akan pernah terpaksa harus bekerja sehari pun
dalam hidup anda”. Hal ini yang menjadi penghargaan terbesar bagi
pembisnis/wirausahawan bukan tujuannya, melainkan lebih kepada proses atau perjalanannya.
Dengan beberapa manfaat berkewirausahaan
tersebut diats jelas bahwa menjadi usahawan lebih memiliki berbagai kebebasan
yang tidak mungkin diperoleh jika seseorang menjadi karyawan atau menjadi orang
gajian atau menjadi pekerja bagi para pemilik perusahaan.
2.2.4
Prinsip – Prinsip Kewirausahaan
Prinsip-prinsip kewirausahaan yang
paling penting adalah Berani atau keluar dari Rasa takut akan kegagalan. Makna
berani disinilah adalah tindakan dimana kita harus bisa mengambil sikap atas
peluang yang muncul dalam hidup ini terutama peluang untuk mendirikan usaha.
Seorang wirausahawan tidak mengenal tingkat pendidikan tapi mengenal pada
tingkat seseorang berani mengambil resiko. Walaupun pendidikan itu penting tapi
perannya disini justru adalah pada tingkatan keberanian akan usaha yang akan
kita buat. Pendidikan disini berguna pada tingkat keahlian dari bidang usaha
yang akan kita dirikan tapi hal tersebut bukanlah jadi prisnsip dasar dalam
membangun usaha tapi keberanian kitalah yang dapat menjadi prinsip dasar dalam
membangun usaha.
Disamping itu untuk menjadi wirausahawan
kita juga dituntut untuk berfikir optimis atas peluang dan segala usaha yang
kita lakukan, karena dengan begitu semangat dan kemauan yang keras juga
ketekunan ktia akan menciptakan usaha kita yang majhu dan terus berkembang.
Juga disamping itu kita harus berfikir alternative dimana dengan berfikir
alternative kita menciptakan suatu Ide dan strategi dari atas usaha yang akan
kita lakukan untuk usaha kita.
Prinsip-prinsip
entrepreneurship menurut Dhidiek D. Machyudin, yaitu:
1.
Harus optimis
2. Ambiusius
3. Sabar
4. Jangan
putus asa
5. Jangan
takut gagal
6. Kegagalan
pertama dan kedua itu biasa, apabila kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.
Ada pula prinsip
entrepreneurship yang diungkapkan oleh Khafidhul Ulum. Ada tujuh prinsip yang
diberikan, dianataranya:
1. Passion(semangat)
2. Independent(mandiri)
3. Marketing
sensitivity(peka terhadap pasar)
4. Creative
and innovative(kreatif dan inovatif)
5. Calculated
risk taker(mengambil resiko dengan penuh perhitungan)
6. Persistent(pantang
menyerah)
7. High
ethical standard( berdasarkan standar etika)
Jadi
apabila keduaa pendapat tersebut digabungkan ada 13 prinsip dalam berwirausaha
yaitu:
1. Jangan
takut gagal.
Banyak
berpendapat bahwa untuk berwirausaha dianalogkan dengan impian seseorang untuk
dapat berenang. Walaupun teori mengenai berbagai gaya berenang sudah bertumpuk,
sudah dikuasai dengan baik dan literature-literatur sudah lengkap, tidak ada
gunanya kalau tidak diikuti menyebur kedalam air(praktik berenang) demikian
hanya untuk berusaha, tidak ada gunanya berteori kalau tidak terjun langsung,
sehingga mengalami (berpengalaman), dan sekaligi jangan takut gagal sebab
kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.
2. Penuh
semangat
Hal
menjadi penghargaan terbesar bagi pembisnis atau perwirausahaan bukanlah
tujuannya melainkan lebih kepada proses dan perjalanannya.
3. Kreativ
dan Inovativ
Kreatifitas
dan inovasi adalah modal bagi seorang pengusaha. Seorang wirausaha tidak boleh
berhenti falam berkreatifitas dan berinovasi dalam segala hal.
4. Bertindak
dengan penuh perhitungan dalam mengambil resiko.
Resiko
selalu ada dimanapun kita berada. Seringkali kita menghindar dari resiko yang
satu, tetapi menemui bentuj resiko lainnya. Namun yang harus diperhitungkan
adalah perhitungan dengan baik-baik sebelum memutuskan sesuatu, terutama yang tingkat
resikonya tinggi.
5. Sabar,
ulet, dan tekun
Prinsip
lain yang tidak kalah penting dalam berusaha adalah kesabaran dan keyakinan.
Sebar dan tekun meskipun harus menghadapi berbagai bentuk permasalahan,
percobaan, fan kendala bahkan diremehkan oleh orang lain.
6. Harus
optimis
Optimis
adalah modal usaha yang cukup penting bagi usahawan, sebab kata optimis
merupakan sebuah prinsip yang dapat memotivasi kesadaran kita sehingga apapun
usaha yang kita lakukan harus penuh optimis bahwa usaha yangkita lakukan akan
sukses.
7. Ambisius
Demikian
juga prinsip ambisius seorang wirausahawan harus berambisi, apapun jenis usaha
yang akan dilakukannya.
8. Pantang
menyerah atau jangan putus asa.
Prinsip
pantang menyerah adalah bagian yang harus silakukan kapanpun waktunya.
9. Peka
terhadap pasar atau dapta baca peluang pasar adalah prinsip mutlak yang harus dilakukan
oleh wirausahawan, baik pasar tingkat local, regional, maupun internasional.
Peluang pasar kecil apapun harus di identifikasi dengan baik, sehingga dapat
mengambil peluang pasar tersebut dengan baik.
10.
Berbisnis dengan
stsandar etika.
Prinsip
bahwa setiap pembisnis harus senantiasa memegang ssecara baik tentang standar
etika yang berlaku secara universal.
11. Mandiri
Prinsip
kemandirian harus menjadi panduan dalam berwirausaha. Mandiri dalam banyak hal
adalah kunci penting agar kita dapat menghindarkan keuntungan dari pihak-pihak
atau para pemangku kepentingan atas usaha kita.
12. Jujur
Menurut
Pytagoras, kejujuran adalah mata uang yang aku laku dimana-mana. Jadi jujur
kepada pemasok dan pelanggan atau kepada sebuah pemangku kepentingan perusahaan
adalah prinsip dasar yang harus dinomor satukan dalam berusaha.
13. Peduli
lingkungan
Seorang
pengusaha haarus memiliki kepedulian terhadap lingkungan sehingga harus turut
serta menjaga kelestarian leingkuangan tempat usahanya.
2.2.5
Ruang Lingkup Kewirausahaan
Ruang
lingkup dari kewirausahaan sangatlah banyak sekali, itu bisa kita lihat sendiri
dengan kayanya sumber daya yang ada di Indonesia ini, seperti:
a. Lapangan
agraris
1. Pertanian
Ø Tanaman
berumur pendek
Ø Tanaman
berumur panjang
2. Perkebunan
dan kehutanan
b. Lapangan
perikanan
Ø Pemeliharaan
ikan
Ø Penetasan
iakn
Ø Makanan
ikan
Ø Pengangkutan
ikan
c.
Lapangan pertenakan
Ø Bangsa
burung atau unggas
Ø Bangsa
binatang menyusui
d.
Lapangan perindustrian
dan kerajinan
1. Industry-industri
besar
2. Industry
menengah
3. Indrustri
kecil
4. Perajin
Ø Pengolahan
hasil pertanian
Ø Pengolahan
hasil perkebunan
Ø Pengolahan
hasil perikanan
Ø Pengolahan
hasil peternakan
Ø Pengolahan
hasil kehutanan
e. Lapangan
pertambangan dan energy
f. Lapangan
perdagangan
Ø Sebagai
pedagang besar
Ø Sebagai
pedagang menengah
Ø Sebagai
padagang kecil
g. Lapangan
pemberi jasa
Ø Sebagai
pedagang perantara
Ø Sebagai
pemberi kredit atau perbankan
Ø Sebagai
pengusaha angkutan
Ø Sebagai
pengusaha hotel, restoran, biro jasa travel, dan pariwisata.
Ø Sebagai
pengusaha asuransi, perbengkelan, koperasi, tata busana, dsb.
2.2.6
Tujuan Kewirausahaan
Kewirausahaan memiliki beberapa tujuan
diantarnya sebagai berikut:
1. Meningkatkan
jumlah wirausaha yang berkualitas
2. Mewujudkan
kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkankemajuan dan
kesejahteraan masyarakat.
3. Membudayakan
semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan dikalangan masyarakat
yang mapu, andal dan unggul.
4. Menumbuh
kembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh
2.2.7
Unsur-Unsur Kewirausahaan
Unsur-Unsur
kewirausahaan terbagi menjadi 4 (Wijardi, 1988) yaitu unsur pengetahuan,
keterampilan, sikap mental dan kewaspadaan.
Pengetahuan
Pertama
adalah unsur pengetahuan, Pengetahuan dibutuhkan oleh para usahawan/calon -
calon usahawan karena dengan pengetahuan kita akan bisa memprediksi apa yang
sebenarnya dibutuhkan oleh pasar pada saat ini. Jika kita membuka sebuah usaha,
tanpa tahu apa - apa yang dibutuhkan oleh pasar atau yang merupakan trend dari
pasar, maka usaha /bisnis yang kita jalankan akan tertinggal jauh oleh para
pesaing kita. Seperti layaknya sebuah hutan belantara dengan mottonya
"Siapa yang kuat dialah yang menang", Pasar juga merupakan ajang
persaingan. Usaha yang tidak didasari oleh pengetahuan yang cukup, baik
pengetahuan tentang cara menghadapi costumer atau konsumen, hingga pengetahuan
tentang tata cara mengolah sistem keuangan ditentukan oleh kemampuan
pengetahuan kita.
Ketrampilan
Kedua
yaitu unsur keterampilan, keterampilan berasal dari kata terampil yang artinya
cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. Dengan adanya keterampilan
kita mampu membangun bisnis kita dengan baik, dan akan dinikmati oleh banyak
konsumen atau penikmat jasa. Keterampilan bisa kita dapatkan dengan melakukan
ujicoba secara simultan, praktikum, dan kemudian pengalaman.
Sikap Mental
Ketiga
yaitu unsur sikap mental, sikap mental disini yaitu bersifat tanggung jawab,
kejujuran, ketegasan, keberanian, dan inisiatif. Seorang wirausahawan harus
memiliki sikap - sikap tersebut jika ingin mendapatkan kesuksesan. Seorang
wirausahawan yang tegas, jujur dan memiliki inisiatif harus dibarengi oleh
sikap yang berani untuk bertanggungjawab. Sikap demikian bisa didapat
apabilawirausahawan mau menerima tugas dan menyelesaikannya dengan baik,
melatih diri menjadi pemimpin, menolak ketidakjujuran, mengoreksi kesalahan,
melatih diri untuk menegur kesalahan, memberi penghargaan dan penghormatan atas
kesuksesan orang lain, kemudian mau mencoba mengemukakan ide dan kreatifitas
serta berani mencoba.
Kewaspadaan
Terakhir
yaitu unsur kewaspadaan, unsur kewaspadaan disini yaitu sikap reflek. dan untuk
melatihnya kita harus membiasakan untuk tanggap terhadap lingkungan, terus
mencoba untuk menganalisa pesaing kita, bekerja untuk hasil yang memuaskan,
membuat rencana untuk setiap kegiatan, kemudian melakukan evaluasi diri dan
evaluasi kerja.
2.3 Perbedaan Usaha Kecil Dan Kewirausahaan
Kadang masyarakat selalu menyamakan
antara kewirausahaan dengan perusahaan kecil. Pandangan yang menyamakan
pengertian kewirausahaan dengan perusahaan kecil dapat di maklumi karena memang
kewirausahaan dengan perusahaan kecil hampir sama karena memang keduanya
sama-sama bergerak dalam membuka usaha. Namun di antara keduanya terdapat
perbedaan. Kewirausahaan adalah keberanian seseorang mengambil risiko dengan
menyatukan berbagai fungsi, produksi, termasuk bahan baku, modal, tenaga kerja
dan menerima imbalan dalam bentuk laba dari nilai pasar yang di hasilkan,
biasanya kewirausahaan ini berbentun seorang pemimpin yang mampu memimpin
anggotanya untuk mencapai tujuan tersebut. Sedangkan Perusahaan kecil adalah
kegiatan usaha kecil yang sifatnya mencari keuntungan biasanya perusahaan kecil
ini berbentuk organisasi atau kelompok kecil dan kebanyakan usaha ini di
lakukan melalui kegiatan usaha rumahan.
Perbedaan
signifikan antara usaha kewirausahaan dan usaha kecil dalam cara:
·
Jumlah penciptaan
kekayaan
·
Kecepatan penciptaan
kekayaan
·
Resiko-resiko
2.4 Bagaimana
Cara Memulai Suatu Usaha
Mempunyai usaha merupakan
keinginan banyak orang. Sangat menyenangkan membesarkan usaha milik sendiri.
Lalu pertanyaannya bagaimana cara memulai usaha baru dari bawah? sebenarnyanya
cara untuk memulai usaha sangatlah mudah. Yang dibutuhkan hanya dengan
mempunyai impian. Karena dengan impian kita dapat menciptakan ide usaha yang
luar biasa, hingga akhirnya ide usaha tersebut direalisasikan menjadi sebuah
peluang usaha baru yang menguntungkan.
Selanjutnya
memulai usaha dapat dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Tentukan
Ide Usaha
Sesuaikan
usaha yang akan dibuka dengan kemampuan, minat atau bakat yang kita miliki,
namun tanpa meninggalkan faktor peluang pasar yang ada pada masyarakat. Banyaknya
pengusaha sukses, karena mereka memilih bidang usaha yang mereka sukai.
Sehingga kita akan selalu berusaha mengembangkan bisnis yang kita miliki,
dengan perasaan senang hati tanpa ada kejenuhan ataupun rasa bosan yang sering
muncul. Selain itu dapat juga memulai usaha baru yang belum pernah ada di
pasaran sehingga terkesan unik dan menarik, atau membuka usaha yang telah
banyak dipasaran namun memiliki peluang pasar yang masih besar.
2.
Ciptakan visi dan misi usaha
Sebuah
usaha harus mempunyai visi dan misi yang jelas, sehingga tujuan dan langkah
usaha tersebut dapat terstruktur dengan baik untuk menunjang pengembangan usaha
yang dibangun.
3.
Bertindaklah
Sebaik
apapun ide usaha yang kita punya, tidak akan pernah menjadi usaha yang sukses
jika kita tidak segera bertindak. Mulailah usaha yang kita rencanakan dengan
penuh keyakinan dan ketekunan, karena menjalankan sebuah usaha hingga mencapai
kesuksesan membutuhkan perjuangan dan perjalanan yang cukup panjang dengan
kerja keras yang harus dijalankan.
4.
Selalu belajar dan lakukan pengamatan
Amati
pengusaha yang telah sukses dengan bidang yang sama, bila usaha kita tergolong
baru amatilah strategi manajemen yang mereka gunakan. Hal penting lainnya yaitu
perdalam pengetahuan mengenai semua hal yang berhubungan dengan bisnis yang
kita jalankan, agar produk kita bisa lebih inovatif.
5.
Hadapi hambatan dan kegagalan
Membangun
sebuah usaha hingga sukses tidaklah mudah, adanya hambatan serta resiko
kegagalan hampir selalu membayangi setiap usaha. Untuk itu sebaiknya kita harus
selalu berpikiran positif terhadap hambatan serta kegagalan yang ada, karena
dalam tiap kesulitan akan ada kemudahan jika kita mau bekerja keras. Tanpa kita
sadari, dalam keadaan terdesak kreativitas seseorang akan meningkat untuk
mencari solusi dari masalah yang ada. Oleh karena itu, hadapi serta nikmati
hambatan usaha karena akan menguatkan mental usaha kita dan menambah kemampuan
kita dalam membangun usaha.
Kunci
kesuksesan memulai usaha adalah berani menjadikan mimpi kita menjadi ide bisnis
yang nyata. Jangan pernah takut gagal dalam memulai bisnis, karena setiap
kegagalan akan memberikan pelajaran berharga bagi langkah bisnis Anda.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dan yang dapat kami simpulkan dari
materi di atas adalah bahwa pengertian usaha kecil yaitu ekonomi rakyat
berskala kecil yang memiliki total asset maksimum dan minimum yang sesuai
dengan undang-undang yang telah di tetapkan. Sedangkan untuk pengertian
kewirausahaan nya sendiri yaitu aktifitas dari wirausaha yang menggunakan
pendekatan tertentu untuk mengaplikasi konsep manajemen dalam menghadapi
tantangan dunia usaha.
Adapun
cirri-ciri usaha kecil beberapa di antaranya yaitu
1. Struktur
organisasinya sederhana tanpa spesialisasi
2. Prosentase
kegagalannya relatif tinggi (Modal disediakan oleh seseorang pemilik atau
sekelompok kecil pemilik modal)
3. Modal
pinjaman sulit di peroleh
Beberapa Prinsip wirausahawan
di antaranya:
1. Harus
optimis
2. Ambiusius
3. Sabar
4. Jangan
putus asa
3.2 Saran
Dari apa yang kelompok kami jelaskan,
kami berharap supaya para pembaca bisa lebih giat lagi dalam memulai usaha
kecil, dan bagi yang sudah memulainya agar dapat mengembangkan usahanya lagi
tanpa harus pesimis akan gagal, menciptakan usaha baru maka akan dapat membantu
kita menjadi orang yang berjiwa wirausaha dan membantu orang-orang yang memang
membutuhkan pekerjaan. Dan untuk memulai usaha memang harus berani untuk tampil
beda dan tidak takut gagal
DAFTAR
PUSTAKA
………. 1992a. The Language of Internasioal Corporate
Ethics, Business Ethics Quarterly 2: 227
– 81.
……….
1992b. Can Multinational Stage a Universal Morality Play, Business and Society Review, 51 – 55.
Hisrich,
Robert; Peter, Michael and Shepherd, dean. 2005. Entrepreneurship, 7ed. McGraw-Hill, New York.
Kristianto, Heru R .1996 . Kewirausahaan Enterpreneurship , Yogyakarta.
Kuratko,
Donald dan Hodgetts, Richard, 2007. Entrepreneurship:
theory, process and practice, Seven Edition, Thomson South-Western, Canada.
Kuratko,
Donald F, 2002. Entrepreneurship, “ International
Enclyclopedia of Bussiness and Management, Routledge Publisher, London.
Maslow,
Abraham, 1970. Motivation and Personality.
Ed.2, Harper & Row, New Jersey.
Polah,
Ambar dan Dendy H, 2006. Kurikulum Kewirausahaan, Workshop Kurikulum Jurusan
Manajemen FE UPN, Yogyakarta.
Ratna,
Yusuf. unsur-unsur kewirausahaan.
http// yusufratna.blogspot.com/2010/10/unsure-unsur kewirausahaan.html(diakses
15 September 2013
Scarborough,
Norman M, Zimmerer, Thomas W. 2006. Effective
Small Business Management: An entrepreneurship Approach, Seven Edition,
Prentice Hall, New Jersey.
Soemohamidjaya,
Soeparman, 1980. Membina sikap mental
Wirausaha, Gunung Jati, Jakarta.
Zimmerer,
Thomas W &Scarborough, Norman M, 1998. Essentials
Of entrepreneurship and Small Business Management, Second Edition, Prentice
Hall, New Jersey.
The
Vest-Pocket(dalam Irianto, 2010;15)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar