Rabu, 24 Desember 2014

Perusahaan Kecil


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
          Dari tahun ke tahun banyak ditemukan orang-orang yang tidak mau bahkan tidak mengetahui bagaimana memulai suatu usaha baik usaha kecil ataupun usaha menengah. Ini dikarenakan banyak dari mereka beranggapan bahwa mereka tidak memiliki jiwa usaha. Hal ini menimbulkan kurangnya rasa percaya diri untuk memulai suatu usaha. Akan tetapi ada beberapa dari mereka yang ingin mencoba untuk memulai usaha.
    Adapun sedikit pengertian dari kewirausahaan, dalam pengertian umum menjelaskan proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko financial, psikologi dan sosialyang menyertainya, sertamenerima balas jasa moneterdan kepuasan pribadi.
Untuk pengertian tentang usaha kecilnya sendiri yaitu kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi criteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana di atur dalam undang-undang.
                          
                   Rumusan Masalah
1.   Apa saja yang di ketahui mengenai usaha kecil?
2.   Apa saja yang di ketahui mengenai kewirausahaan?

1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui mengenai usaha kecil
2.      Untuk mengetahui mengenai kewirausahaan


1.4 Manfaat
Dari sekilas penjelasan di atas dapat di ketahui banyak sekali manfaat yang kita dapat di antaranya:
1.      Lebih mengetahui mengenai usaha kecil
2.      Lebih mengetahui mengenai kewirausahaan

BAB II
KAJIAN PUSTAKA


2.1     Perusahaan Kecil
Secara umum perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa dalam rangka memuaskan kebutuhan masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.
2.1.1 Pengertian Perusahaan Kecil
Perusahaan kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil, dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang. Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil adalah kegiatan ekonomi yang dimiliki dan menghidupi sebagian besar rakyat. Pengertian perusahaan kecil di sini mencakup usaha kecil informal dan usaha kecil tradisional.
Usaha kecil informal merupakan usaha yang belum terdaftar, belum tercatat, dan belum berbadan hukum. Pengusaha kecil yang termasuk dalam kelompok ini antara lain petani penggarap, pedagang kaki lima, dan pemulung. Sedangkan yang dimaksud dengan usaha kecil tradisional adalah usaha yang menggunakan alat produksi sederhana yang telah digunakan secara turun temurun, dan/atau berkaitan dengan seni dan budaya.
    Usaha kecil menurut surat edaran Bank Indonesia No. 26/1/UKK tanggal 29 Mei 1993 perihal usaha kecil yaitu usaha yang memiliki total asset maksimum Rp 600.000.000,- tidak termasuk rumah dan tanah yang di tempati. Sedangkan menurut UU No. 9/1995 tentang usaha kecil yang di maksud adalah suatu usaha yang memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tanunan seperti kepemilikan sebagaimana di atur dalam undang-undang ini.
    Usaha kecil merupakan usaha yang mempunyai jumlah tenaga kerja kurang dari 50 orang atau berdasarkan undang-undang No. 9 tahun 1999 kategori usaha kecil adalah yang memiliki kekayaan paling banyak Rp 1.000.000.000,- milik Warga Negara Indonesia bukan afiliasi badan usaha lain (berdiri sendiri) dan membentuk usaha perorangan, badan usaha atau koperasi
Elbert dan Griffin mendefinisikan usaha kecil (bisnis kecil) adalah suatu usaha yang dimiliki dan di kelola secara bebas, dan bisnis kecil ini tidak mendominasi pasar. Usaha kecil ini bukan merupakan bagian atau cabang dari perusahaan lain dan yang menjalankan bisnis ini adalah pemilik sendiri, bekerja bebas sesuai dengan kesanggupannya.
Perusahaan kecil memegang peranan penting dala komunitas perusahaan swasta. Pengalaman di beberapa Negara maju (Amerika, Inggris, Jepang, dan sebagainya) menunjukka bahwa komunitas perusahaan kecil memberikan kontribusi yang perlu diperhitungkan di bidang produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain sebagainnya. Seringkali dari perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang merupakan terobosan penting dala kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan. Perusahaan yang sekarang ini telah besar, seperti General Elektrik, IBM, PT ASTRA International, dan lain-lain, yang pada mulanya adalah perusahaan kecil. Dengan kiat-kiat tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat berkembang dengan pesat menjadi perusahaan raksasa.

2.1.2  Ciri – Ciri Perusahaan Kecil
Dari pengertian yang sudah di jelaskan di awal maka dapat di ketahui bahwa ciri-ciri dari perusahaan kecil adalah sebagai berikut:

1.      Manajemen berdiri sendiri, dengan kata lain tidak ada pemisah yang tegas antara pemilik dengan pengelola perusahaan. Pemilik adalah sekaligus pengelola dalam UKM
2.      Modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik modal. Daerah operasinya umumnya local,walaupun terdapat juga UKM yang memiliki orientasi luar negeri berupa ekspor ke Negara-negara mitra perdagangan
3.      Daerah operasinya lokal
4.      Ukuran dalam keseluruhan relatif kecil
5.      Dari sistem pengelolaanya di pegang oleh pemilik (Management berdiri sendiri, dengan kata lain tidak ada pemisah yang tegas antara pemilik dengan pengelola perusahaan)
6.      Struktur organisasinya sederhana tanpa spesialisasi
7.      Prosentase kegagalannya relatif tinggi (Modal disediakan oleh seseorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik modal)
8.      Modal pinjaman sulit di peroleh
9.      Ukuran perusahaan baik dari segi total aset, jumlah karyawan,dan sarana prasarana yang kecil
2.1.3  Kelebihan dan Kekurangan Perusahaan Kecil
Dalam suatu usaha yang telah ataupun mau di jalankan pastilalh memiliki sebuah kelebihan dan kekurangan. Tidak menutup kemungkinan ini akan terjadi pada usaha kecil. Adapun kelebihan dan kekurangannya dapat di jelaskan sebagai berikut:
·         Kelebihan:
1.      kebebasan untuk bertindak
2.      manajemen perusahaan lebih dapat di control
3.      prosedur hukumnya sederhana
4.      bebas dalam menentukan barang atau jasa yang akan diproduksi
5.      pemilik dapat menerima seluruh laba
6.      pendistribusian barang ataupun pengenalan produk lebih mudah
7.      menyesuaikan kepada kebutuhan setempat
8.      peran serta dalam melakukan usaha/tindakan

·         Kekurangan:
1.      relatif lemah dalam spesialisasi
2.      resiko usaha di tanggung oleh si pemilik
3.      kurangnya informasi dalam menjalankan bisnis
4.      pembagian kerja tidak proporsional
5.      tidak ada perencanaan mengenai anggaran
6.      tidak pernah melakukan study kelayakan
7.      modal dalam pengembangan terbatas
8.      karyawan relatif sulit untuk mendapat yang cakap

2.1.4  Perkembangan Perusahaan Kecil
Perusahaan kecil dapat mengembangkan usahanya dengan cara-cara sebagai berikut:
·         Mengetahui kondisi internal maupun eksternal perusahaan.
Di sini perusahaan harus mengetahui kondisi internal dan eksternal perusahaan, kondisi internal dapat berupa peningkatan produksi ataupun peningkatan mutu barang. Selain itu manajemen perusahaan harus lebih di tingkatkan dengan baik, sedangkan dari sisi eksternal perusahaan, perusahaan harus mengetahui barang/jasa apa yang sedang di butuhkan oleh konsumen dengan melihat para pesaing kita sehingga dapat menentukan harga untuk barang.
·         Melakukan promosi produk
Promosi produk harus lebih gencar lagi di lakukan sebagai usaha untuk memperkenalkan produk, promosi dapat berupa potongan harga atupun penjualan paket.
·         Mencari tahu mengenai kemajuan teknologi.
Kemajuan teknologi yang di maksud adalah alat-alat modern yang dapat mempermudah dalam membantu prosesnya sehingga tidak memerlukan waktu yang lama.
·         Meningkatkan mutu sumber daya manusianya.
Manusia merupakan unsur utama yang sangat pernting, karena manusia adalah penggerak usaha. Meninggkatkan mutu sumberdaya manusianya sendiri dapat memicu hal yang lebih baik lagi, baik dalam hal berfikir (wawasan) maupun dalam hal fisik (kekuatan).


·         Pintar dalam memilih bahan baku yang kualitas bagus namun biayanya masih terjangkau.
Bahan baku berkualitas bagus tentunya akan berdampak pada produk yang bagus pula, maka dari itu ketika usaha yang kita jalani ini menggunakan kualitas bagus maka besar kemungkinan harga produk itu sendiri akan relative mahal, pemilihan produk yang bagus kualitasnya serta terjangkau harganya memerlukan keahlian dari manusianya sendiri dalam pelaksanaannnya. Maka dari itu peningkatan sumber daya manusianya sendiri sangatlah penting
·         Melakukan survey secara berkala agar mengetahui selera konsumen yang selalu berubah-ubah.
Kadang perusahaan kecil selalu berjalan sendiri layaknya tidak membutuhkan bantuan pemerintah padahal peran pemerintah sangatlah penting. Itulah mengapa perusahaan kecil kadang tak bertahan lama karena mereka kurang informasi mengenai dunia luarnya dan media promosi usahanya juga tidak tepat sebab-sebab itulah mengapa perusahaan kecil selalu mengalami kagagalan.

2.2  Kewirausahaan

2.2.1        Pengertian Kewirausahaan

·         Pengertian secara etimologi
Kewirausahaan adalah suatu kata yang terdiri dari dua kata yaitu kata wira dan usaha. Definisi dari wira yaitu manusia yang unggul, berwtak yang agung, pahlawan, pejuang, memiliki luhur yang tinggi. Dan juga gagah berani. Sedangkan usaha yaitu bekerja dan berbuat sesuatu dan di artika seebagai perbuatan yang beramal.
·         Pengertian secara termonologi
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Taufik Baharuddin. Seorang konsultan manajemen dalam ruang lingkup manajemen sumber daya manusia dan pengajar di fakultas ekonomi universitas Indonesia yaitu kemampuan untuk menciptakan, mencari dan memanfaatkan peluang dalam menuju apa yang dinginkan sesuai dengan yang diideakan. Menurut Hamdani(2010) bahwa kewriausahaan menurut terminology yaitu berasal dari terjemahan entrepreneur yang dalam bahasa inggris dikenaldengan between taker atau go between. Pada abad pertengahan istilah entrepreneur digunakan untuk meggambarkan seseorang actor yang memimpin proyek prduksi. Menurut Davd E. Rye mempresentasikan kewirausahaan sebagai pengetahuan terapan dari konsep dan teknik manajerial yang disertai resiko dalam menstransformasi sumber daya menjadi output yang memiliki nilai tambah tinggi.



·         Pengertian secara umum
Kewirausahaan dalam pengerian umum bahwa menjelaskan proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko financial, psikologi dan sosialyang menyertainya, sertamenerima balas jasa moneterdan kepuasan pribadi.
·         Pengertian secara khusus
Kewirahusaan menurut harfiah atau khusus terdiri dari kata dasar wirausaha yang mendapatkan awalan ke dan akhiran an, sehingga diartikan kewirausahaan adalah hal-hal yang terkait dengan wirausaha. Ehingga kewirausahaan dapat pula diartikan segai keberanian seseorang untuk melaksanakn suatu kegiatan bisnis.
·         Pengertian menurut para ahli
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Achmad Sanusi, 1994).
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different). (Drucker, 1959).
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan. (Zimmerer, 1996).
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (star-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth). (Soeharto Prawiro, 1997).
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. (Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995).
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan (ability) dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup. (Soeparman Spemahamidjaja, 1977).
Kewirausahaan adalah suatu sifat keberanian, keutamaan dalam keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. (S. Wijandi, 1988).
Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri/self-employment (Richard Cantillon, 1973).
Selanjutnya pengertian kewirausahaan menurut Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993:5) adalah:
“An entrepreuneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the perpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and asembling the necessary resourses to capitalize on those opportunuties”.
2.2.2        Fungsi Kewirausahaan
Pada dasarnya manusia membutuhkan makan, minum, pakaian, dan sebagainya. Kebutuhan itu akan semakin meningkat seiring dengan kemajuan zaman menuntun manusia untuk melakukan kegiatan konsuntif. Penganguran yang semakin meningkat kalau tidak ditanggulangi akan membuat manusia berpotensi kearah negative. Oleh karena itu, dibutuhkan jiwa kewirausahaan bagi setiap manusia sehingga menekan jumlah penganguran.
Setiap wirausaha memiliki fungsi pokok dan fungsi tambahan sebagai berikut:
1. Fungsi pokok wirausaha:
a.    membuat keputusan-keputusan  penting dan mengambil resiko tentang tujuan dan sasaran perushaan.
b.   Memutuskan tujuan dan sasaran perusahaan.
c.    Menetapkan bidang usaha dan pasar yang akan dilayani.
d.   Menghitung skala usaha yang diingkannya.
e.    Menentukan modal yang dinginka (modal sendiri atau modal dai luar).
f.    Memilih dan menetapkan criteria pegawai/karyawan dan memotivasinya.
g.   Mengendalikan secara efektif dan efesien.
h.   Mencari dan menciptakan cara baru.
i.     Mencari terobosan baru dalam mendapatkan masukan atau input serta mengelolahnya menjadi barang atau jasa yang menarik.
j.     Memasarkan barang atau jasa tersebut untuk memuaskan pelanggan dan sekaligus dapat memperoleh dan mempertahankan keuntungan maksimal.

2.   Fungsi tambahan kewirausahaan:

a.       Mengenali lingkuan perusahaan dalam rangka mencari dan menciptakan peluang usaha.
b.      Mengendalikan lingkuan kea rah yang menguntungkan bagi perusahaan.
c.       Menjaga lingkungan usaha agar tidak merugikan masyarakat maupun merusak lingkungan akibat dari limbah usaha yangmungkin dihasilkannya.
d.      Meluangkan dan peduli atas CSR. Setiap perusahaan harus peduli dan turut ssserta bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.
3.   Sebagai inovasi, karena dengan inovasi maka perusahaan akan mampu menciptakan sentuhan-sentuhan yang baru sehingga mampu mempertahankan suatu produk dipasaran. Apabila kewirausahaan tidak melakukan inovasi bar uterus-menerus maka terhadap produk yang dihasilkan tersebut akan maengalami kemunduran. (Denny Sindi Pratama)/15/09/2013.
Selain fungsi terdapat Manfaat kewirausahaan yang pengertiannya tidak jauh berbeda dari fungsi yang dimaksud, yaitu
Dari beberapa penelitian mengidentifikasikan bahwa pemilik bisnis mikro, kecil, atau percaya bahwa mereka cenderung bekerja lebih keras, menghasilkan lebih banyak uang, dan lebih membanggakan dari pada bekerja disuatu perusahaan besar. Sebelum mendirikan usaha, setiap calon wirausaha sebaiknya mempertimbangkan manfaat kepemilikan bisnis mikro, kecil atau menengah.

2.2.3        Manfaat Kewirausahaan

Thomas W Zimmerer merumuskan manfaat kewirausahaan adalah sebagai berikut:
1.      Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri.
Memiliki usaha sendiri akan memberikan kebebasan dan peluang bagi pembisnis untuk mencapai tujuan hidupnya. Pembisnis akan mencoba menenangkan hidup mereka dan memungkinkan mereka untuk memanfaatkan bisnisnya guna untuk mewujudkan cita-citanya.
2.       Memberi peluang melakukan perubahan semakin banyak bisnis yang memulai usahanya.
Karena mereka dapat menangkap peluang untuk melakukan berbagai perubahan yang menurut mereka sangat penting. Mungkin berupa penyedian perumahan sederhana yang sehat dan layak pakai, dan mendirikan daur ulang limbah untuk melestarikan sumber daya alam yang terbatas, pembisnis kini menemukan cara untuk mengkombinasikan wujud kepedulian mereka terhadap berbagai masalah ekonomi dengan harapan untuk menjalani hidup yang lebih baik.
3.      Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya.
Banyak orang menyadari bahwa bekerja di suatu perusahaan seringkali membosankan, kurang menantang dan tidak ada daya tarik. Hal ini tentu tidak berlaku bagi seorang wirausahawan, bagi mereka tidak banyak perbedaan antara bekerja atau menyalurkan hobi atau bermain, keduanya sama saja. Bisnis-bisnis yang dimiliki oleh wirausahawan merupakan alat untuk menyatakan aktualisasidiri. Keberhasilam mereka adalah suatu hal yang ditentukan oleh kreativitas, antusias, inovasi, dan visi mereka sindiri. Mereka memiliki usaha atau perusahaan sendiri memberikan kekuasaan kepada mereka, kebangkitan spiritual dan mapu mengikuti minat atau hobinya sendiri.
4.      Memiliki peluang untuk meraih keuntungan.
Walaupun pada tahap awal uang bukan daya tarik utama bagi wirausahawn, keuntungan berwirausahawan merupakan factor motivasi yang penting untuk mendirkan usaha sendiri, kebanyakan pembisnis tidak ingin menjadi kaya raya, tetapi kebanyakan diantara mereka yang menang menjadi berkecukupan. Hampir 75% yang termasuk dalam daftar orang terkaya (Majalah Forbes) merupakan wirausahawan generasi pertama. Menurut hasil penelitian, Thomas Stnley dan William Danko, pemilik perusahaan sendiri mencapai 2/3 dari jutawan Amerika serikat. “orang-orang yang bekerja memiliki perusahaansendiri empat kali lebih besar untuk menjadi jutaawan daari pada orang-orang yang bekerja untuk orang lain (karyawan perusahaan lain)
5.      Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usahanya.
Pengusaha atau pemilik usaha kecil sering kali merupakan warga masyarakat yang paling dihormati dan dipercaya. Kesepakatan bisnis berdasarkan kepercayaan dan saling menghormati addalah cirri pengusaha kecil. Pemilik menyukai kepercayaan dan pengakuan yang diterima dari pelanggan yang telah dilayani dengan setia salama bertahun-tahun. Peran penting yang dimainkan dalam system bisnis dilingkungan setempat serta kesadaran bahwa kerja memiliki dampak nyata dalam melancarkanfungsi social dan ekonomi nasional adalah merupakan imbalan bagi manajer perusahaan kecil.
6.      Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa senang dalam mengerjakan.
Hal yang didasarkan oleh pengusaha kecil atau pemilik perusahaan kecil adalah bahwa kegiatan usaha mereka sesungguhnya bukan kerja. Kebanyakan kewirausahaan yang berhasil memilih masuk dalam bisnis tertentu, sebab mereka tertarik dan menyukai pekerjaan tersebut. Mereka menyalurkan hobi atau kegemaran mereka menjadi pekerja mereka dan mereka senang bahwa mereka melakukannya. Wirausahawan harus mengikuti nasihat Harvey McKey. Menurut McKey: “carilah dan dirikan usaha yang anda sukai dan anda tidak akan pernah terpaksa harus bekerja sehari pun dalam hidup anda”. Hal ini yang menjadi penghargaan terbesar bagi pembisnis/wirausahawan bukan tujuannya, melainkan lebih kepada proses atau perjalanannya.
Dengan beberapa manfaat berkewirausahaan tersebut diats jelas bahwa menjadi usahawan lebih memiliki berbagai kebebasan yang tidak mungkin diperoleh jika seseorang menjadi karyawan atau menjadi orang gajian atau menjadi pekerja bagi para pemilik perusahaan.

2.2.4        Prinsip – Prinsip Kewirausahaan
Prinsip-prinsip kewirausahaan yang paling penting adalah Berani atau keluar dari Rasa takut akan kegagalan. Makna berani disinilah adalah tindakan dimana kita harus bisa mengambil sikap atas peluang yang muncul dalam hidup ini terutama peluang untuk mendirikan usaha. Seorang wirausahawan tidak mengenal tingkat pendidikan tapi mengenal pada tingkat seseorang berani mengambil resiko. Walaupun pendidikan itu penting tapi perannya disini justru adalah pada tingkatan keberanian akan usaha yang akan kita buat. Pendidikan disini berguna pada tingkat keahlian dari bidang usaha yang akan kita dirikan tapi hal tersebut bukanlah jadi prisnsip dasar dalam membangun usaha tapi keberanian kitalah yang dapat menjadi prinsip dasar dalam membangun usaha.
Disamping itu untuk menjadi wirausahawan kita juga dituntut untuk berfikir optimis atas peluang dan segala usaha yang kita lakukan, karena dengan begitu semangat dan kemauan yang keras juga ketekunan ktia akan menciptakan usaha kita yang majhu dan terus berkembang. Juga disamping itu kita harus berfikir alternative dimana dengan berfikir alternative kita menciptakan suatu Ide dan strategi dari atas usaha yang akan kita lakukan untuk usaha kita.
Prinsip-prinsip entrepreneurship menurut Dhidiek D. Machyudin, yaitu:
1.      Harus optimis
2.      Ambiusius
3.      Sabar
4.      Jangan putus asa
5.      Jangan takut gagal
6.      Kegagalan pertama dan kedua itu biasa, apabila kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.

Ada pula prinsip entrepreneurship yang diungkapkan oleh Khafidhul Ulum. Ada tujuh prinsip yang diberikan, dianataranya:
1.      Passion(semangat)
2.      Independent(mandiri)
3.      Marketing sensitivity(peka terhadap pasar)
4.      Creative and innovative(kreatif dan inovatif)
5.      Calculated risk taker(mengambil resiko dengan penuh perhitungan)
6.      Persistent(pantang menyerah)
7.      High ethical standard( berdasarkan standar etika)
Jadi apabila keduaa pendapat tersebut digabungkan ada 13 prinsip dalam berwirausaha yaitu:
1.      Jangan takut gagal.
Banyak berpendapat bahwa untuk berwirausaha dianalogkan dengan impian seseorang untuk dapat berenang. Walaupun teori mengenai berbagai gaya berenang sudah bertumpuk, sudah dikuasai dengan baik dan literature-literatur sudah lengkap, tidak ada gunanya kalau tidak diikuti menyebur kedalam air(praktik berenang) demikian hanya untuk berusaha, tidak ada gunanya berteori kalau tidak terjun langsung, sehingga mengalami (berpengalaman), dan sekaligi jangan takut gagal sebab kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.
2.      Penuh semangat
Hal menjadi penghargaan terbesar bagi pembisnis atau perwirausahaan bukanlah tujuannya melainkan lebih kepada proses dan perjalanannya.
3.      Kreativ dan Inovativ
Kreatifitas dan inovasi adalah modal bagi seorang pengusaha. Seorang wirausaha tidak boleh berhenti falam berkreatifitas dan berinovasi dalam segala hal.
4.      Bertindak dengan penuh perhitungan dalam mengambil resiko.
Resiko selalu ada dimanapun kita berada. Seringkali kita menghindar dari resiko yang satu, tetapi menemui bentuj resiko lainnya. Namun yang harus diperhitungkan adalah perhitungan dengan baik-baik sebelum memutuskan sesuatu, terutama yang tingkat resikonya tinggi.
5.      Sabar, ulet, dan tekun
Prinsip lain yang tidak kalah penting dalam berusaha adalah kesabaran dan keyakinan. Sebar dan tekun meskipun harus menghadapi berbagai bentuk permasalahan, percobaan, fan kendala bahkan diremehkan oleh orang lain.
6.      Harus optimis
Optimis adalah modal usaha yang cukup penting bagi usahawan, sebab kata optimis merupakan sebuah prinsip yang dapat memotivasi kesadaran kita sehingga apapun usaha yang kita lakukan harus penuh optimis bahwa usaha yangkita lakukan akan sukses.
7.      Ambisius
Demikian juga prinsip ambisius seorang wirausahawan harus berambisi, apapun jenis usaha yang akan dilakukannya.
8.      Pantang menyerah atau jangan putus asa.
Prinsip pantang menyerah adalah bagian yang harus silakukan kapanpun waktunya.
9.      Peka terhadap pasar atau dapta baca peluang pasar adalah prinsip mutlak yang harus dilakukan oleh wirausahawan, baik pasar tingkat local, regional, maupun internasional. Peluang pasar kecil apapun harus di identifikasi dengan baik, sehingga dapat mengambil peluang pasar tersebut dengan baik.
10.  Berbisnis dengan stsandar etika.
Prinsip bahwa setiap pembisnis harus senantiasa memegang ssecara baik tentang standar etika yang berlaku secara universal.
11.  Mandiri
Prinsip kemandirian harus menjadi panduan dalam berwirausaha. Mandiri dalam banyak hal adalah kunci penting agar kita dapat menghindarkan keuntungan dari pihak-pihak atau para pemangku kepentingan atas usaha kita.
12.  Jujur
Menurut Pytagoras, kejujuran adalah mata uang yang aku laku dimana-mana. Jadi jujur kepada pemasok dan pelanggan atau kepada sebuah pemangku kepentingan perusahaan adalah prinsip dasar yang harus dinomor satukan dalam berusaha.
13.  Peduli lingkungan
Seorang pengusaha haarus memiliki kepedulian terhadap lingkungan sehingga harus turut serta menjaga kelestarian leingkuangan tempat usahanya.


2.2.5        Ruang Lingkup Kewirausahaan

          Ruang lingkup dari kewirausahaan sangatlah banyak sekali, itu bisa kita lihat sendiri dengan kayanya sumber daya yang ada di Indonesia ini, seperti:

a.       Lapangan agraris
1.      Pertanian
Ø  Tanaman berumur pendek
Ø  Tanaman berumur panjang
2.      Perkebunan dan kehutanan
b.      Lapangan perikanan
Ø  Pemeliharaan ikan
Ø  Penetasan iakn
Ø  Makanan ikan
Ø  Pengangkutan ikan
c.       Lapangan pertenakan
Ø  Bangsa burung atau unggas
Ø  Bangsa binatang menyusui
d.      Lapangan perindustrian dan kerajinan
1.      Industry-industri besar
2.      Industry menengah
3.      Indrustri kecil
4.      Perajin
Ø  Pengolahan hasil pertanian
Ø  Pengolahan hasil perkebunan
Ø  Pengolahan hasil perikanan
Ø  Pengolahan hasil peternakan
Ø  Pengolahan hasil kehutanan
e.       Lapangan pertambangan dan energy


f.       Lapangan perdagangan
Ø  Sebagai pedagang besar
Ø  Sebagai pedagang menengah
Ø  Sebagai padagang kecil
g.      Lapangan pemberi jasa
Ø  Sebagai pedagang perantara
Ø  Sebagai pemberi kredit atau perbankan
Ø  Sebagai pengusaha angkutan
Ø  Sebagai pengusaha hotel, restoran, biro jasa travel, dan pariwisata.
Ø  Sebagai pengusaha asuransi, perbengkelan, koperasi, tata busana, dsb.

2.2.6        Tujuan Kewirausahaan
Kewirausahaan memiliki beberapa tujuan diantarnya sebagai berikut:
1.      Meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas
2.      Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkankemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
3.      Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan dikalangan masyarakat yang mapu, andal dan unggul.
4.      Menumbuh kembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh


2.2.7        Unsur-Unsur Kewirausahaan

Unsur-Unsur kewirausahaan terbagi menjadi 4 (Wijardi, 1988) yaitu unsur pengetahuan, keterampilan, sikap mental dan kewaspadaan.
Pengetahuan
Pertama adalah unsur pengetahuan, Pengetahuan dibutuhkan oleh para usahawan/calon - calon usahawan karena dengan pengetahuan kita akan bisa memprediksi apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh pasar pada saat ini. Jika kita membuka sebuah usaha, tanpa tahu apa - apa yang dibutuhkan oleh pasar atau yang merupakan trend dari pasar, maka usaha /bisnis yang kita jalankan akan tertinggal jauh oleh para pesaing kita. Seperti layaknya sebuah hutan belantara dengan mottonya "Siapa yang kuat dialah yang menang", Pasar juga merupakan ajang persaingan. Usaha yang tidak didasari oleh pengetahuan yang cukup, baik pengetahuan tentang cara menghadapi costumer atau konsumen, hingga pengetahuan tentang tata cara mengolah sistem keuangan ditentukan oleh kemampuan pengetahuan kita.


Ketrampilan
Kedua yaitu unsur keterampilan, keterampilan berasal dari kata terampil yang artinya cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. Dengan adanya keterampilan kita mampu membangun bisnis kita dengan baik, dan akan dinikmati oleh banyak konsumen atau penikmat jasa. Keterampilan bisa kita dapatkan dengan melakukan ujicoba secara simultan, praktikum, dan kemudian pengalaman.

Sikap Mental
Ketiga yaitu unsur sikap mental, sikap mental disini yaitu bersifat tanggung jawab, kejujuran, ketegasan, keberanian, dan inisiatif. Seorang wirausahawan harus memiliki sikap - sikap tersebut jika ingin mendapatkan kesuksesan. Seorang wirausahawan yang tegas, jujur dan memiliki inisiatif harus dibarengi oleh sikap yang berani untuk bertanggungjawab. Sikap demikian bisa didapat apabilawirausahawan mau menerima tugas dan menyelesaikannya dengan baik, melatih diri menjadi pemimpin, menolak ketidakjujuran, mengoreksi kesalahan, melatih diri untuk menegur kesalahan, memberi penghargaan dan penghormatan atas kesuksesan orang lain, kemudian mau mencoba mengemukakan ide dan kreatifitas serta berani mencoba.

Kewaspadaan
Terakhir yaitu unsur kewaspadaan, unsur kewaspadaan disini yaitu sikap reflek. dan untuk melatihnya kita harus membiasakan untuk tanggap terhadap lingkungan, terus mencoba untuk menganalisa pesaing kita, bekerja untuk hasil yang memuaskan, membuat rencana untuk setiap kegiatan, kemudian melakukan evaluasi diri dan evaluasi kerja.

2.3   Perbedaan Usaha Kecil Dan Kewirausahaan
      Kadang masyarakat selalu menyamakan antara kewirausahaan dengan perusahaan kecil. Pandangan yang menyamakan pengertian kewirausahaan dengan perusahaan kecil dapat di maklumi karena memang kewirausahaan dengan perusahaan kecil hampir sama karena memang keduanya sama-sama bergerak dalam membuka usaha. Namun di antara keduanya terdapat perbedaan. Kewirausahaan adalah keberanian seseorang mengambil risiko dengan menyatukan berbagai fungsi, produksi, termasuk bahan baku, modal, tenaga kerja dan menerima imbalan dalam bentuk laba dari nilai pasar yang di hasilkan, biasanya kewirausahaan ini berbentun seorang pemimpin yang mampu memimpin anggotanya untuk mencapai tujuan tersebut. Sedangkan Perusahaan kecil adalah kegiatan usaha kecil yang sifatnya mencari keuntungan biasanya perusahaan kecil ini berbentuk organisasi atau kelompok kecil dan kebanyakan usaha ini di lakukan melalui kegiatan usaha rumahan.
Perbedaan signifikan antara usaha kewirausahaan dan usaha kecil dalam cara:
·               Jumlah penciptaan kekayaan
·               Kecepatan penciptaan kekayaan
·               Resiko-resiko

2.4  Bagaimana Cara Memulai Suatu Usaha

Mempunyai usaha merupakan keinginan banyak orang. Sangat menyenangkan membesarkan usaha milik sendiri. Lalu pertanyaannya bagaimana cara memulai usaha baru dari bawah? sebenarnyanya cara untuk memulai usaha sangatlah mudah. Yang dibutuhkan hanya dengan mempunyai impian. Karena dengan impian kita dapat menciptakan ide usaha yang luar biasa, hingga akhirnya ide usaha tersebut direalisasikan menjadi sebuah peluang usaha baru yang menguntungkan.
Selanjutnya memulai usaha dapat dapat dilakukan sebagai berikut:
1.      Tentukan Ide Usaha
Sesuaikan usaha yang akan dibuka dengan kemampuan, minat atau bakat yang kita miliki, namun tanpa meninggalkan faktor peluang pasar yang ada pada masyarakat. Banyaknya pengusaha sukses, karena mereka memilih bidang usaha yang mereka sukai. Sehingga kita akan selalu berusaha mengembangkan bisnis yang kita miliki, dengan perasaan senang hati tanpa ada kejenuhan ataupun rasa bosan yang sering muncul. Selain itu dapat juga memulai usaha baru yang belum pernah ada di pasaran sehingga terkesan unik dan menarik, atau membuka usaha yang telah banyak dipasaran namun memiliki peluang pasar yang masih besar.
2.      Ciptakan visi dan misi usaha
Sebuah usaha harus mempunyai visi dan misi yang jelas, sehingga tujuan dan langkah usaha tersebut dapat terstruktur dengan baik untuk menunjang pengembangan usaha yang dibangun.
3.      Bertindaklah
Sebaik apapun ide usaha yang kita punya, tidak akan pernah menjadi usaha yang sukses jika kita tidak segera bertindak. Mulailah usaha yang kita rencanakan dengan penuh keyakinan dan ketekunan, karena menjalankan sebuah usaha hingga mencapai kesuksesan membutuhkan perjuangan dan perjalanan yang cukup panjang dengan kerja keras yang harus dijalankan.
4.      Selalu belajar dan lakukan pengamatan
Amati pengusaha yang telah sukses dengan bidang yang sama, bila usaha kita tergolong baru amatilah strategi manajemen yang mereka gunakan. Hal penting lainnya yaitu perdalam pengetahuan mengenai semua hal yang berhubungan dengan bisnis yang kita jalankan, agar produk kita bisa lebih inovatif.
5.      Hadapi hambatan dan kegagalan
Membangun sebuah usaha hingga sukses tidaklah mudah, adanya hambatan serta resiko kegagalan hampir selalu membayangi setiap usaha. Untuk itu sebaiknya kita harus selalu berpikiran positif terhadap hambatan serta kegagalan yang ada, karena dalam tiap kesulitan akan ada kemudahan jika kita mau bekerja keras. Tanpa kita sadari, dalam keadaan terdesak kreativitas seseorang akan meningkat untuk mencari solusi dari masalah yang ada. Oleh karena itu, hadapi serta nikmati hambatan usaha karena akan menguatkan mental usaha kita dan menambah kemampuan kita dalam membangun usaha.
Kunci kesuksesan memulai usaha adalah berani menjadikan mimpi kita menjadi ide bisnis yang nyata. Jangan pernah takut gagal dalam memulai bisnis, karena setiap kegagalan akan memberikan pelajaran berharga bagi langkah bisnis Anda.


BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
         Dan yang dapat kami simpulkan dari materi di atas adalah bahwa pengertian usaha kecil yaitu ekonomi rakyat berskala kecil yang memiliki total asset maksimum dan minimum yang sesuai dengan undang-undang yang telah di tetapkan. Sedangkan untuk pengertian kewirausahaan nya sendiri yaitu aktifitas dari wirausaha yang menggunakan pendekatan tertentu untuk mengaplikasi konsep manajemen dalam menghadapi tantangan dunia usaha.
Adapun cirri-ciri usaha kecil beberapa di antaranya yaitu
1.      Struktur organisasinya sederhana tanpa spesialisasi
2.      Prosentase kegagalannya relatif tinggi (Modal disediakan oleh seseorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik modal)
3.      Modal pinjaman sulit di peroleh
Beberapa Prinsip wirausahawan di antaranya:
1.      Harus optimis
2.      Ambiusius
3.      Sabar
4.      Jangan putus asa

3.2   Saran
         Dari apa yang kelompok kami jelaskan, kami berharap supaya para pembaca bisa lebih giat lagi dalam memulai usaha kecil, dan bagi yang sudah memulainya agar dapat mengembangkan usahanya lagi tanpa harus pesimis akan gagal, menciptakan usaha baru maka akan dapat membantu kita menjadi orang yang berjiwa wirausaha dan membantu orang-orang yang memang membutuhkan pekerjaan. Dan untuk memulai usaha memang harus berani untuk tampil beda dan tidak takut gagal
DAFTAR PUSTAKA

……….  1992a. The Language of Internasioal Corporate Ethics, Business Ethics Quarterly  2:  227 – 81.
………. 1992b. Can Multinational Stage a Universal Morality Play, Business and Society Review, 51 – 55.
Hisrich, Robert; Peter, Michael and Shepherd, dean. 2005. Entrepreneurship, 7ed. McGraw-Hill, New York.
Kristianto, Heru R .1996 . Kewirausahaan Enterpreneurship , Yogyakarta.
Kuratko, Donald dan Hodgetts, Richard, 2007. Entrepreneurship: theory, process and practice, Seven Edition, Thomson South-Western, Canada.
Kuratko, Donald F, 2002. Entrepreneurship, “ International Enclyclopedia of Bussiness and Management, Routledge Publisher, London.
Maslow, Abraham, 1970. Motivation and Personality. Ed.2, Harper & Row, New Jersey.
Polah, Ambar dan Dendy H, 2006. Kurikulum Kewirausahaan, Workshop Kurikulum Jurusan Manajemen FE UPN, Yogyakarta.
Ratna, Yusuf. unsur-unsur kewirausahaan. http// yusufratna.blogspot.com/2010/10/unsure-unsur kewirausahaan.html(diakses 15 September 2013
Scarborough, Norman M, Zimmerer, Thomas W. 2006. Effective Small Business Management: An entrepreneurship Approach, Seven Edition, Prentice Hall, New Jersey.
Soemohamidjaya, Soeparman, 1980. Membina sikap mental Wirausaha, Gunung Jati, Jakarta.
Zimmerer, Thomas W &Scarborough, Norman M, 1998. Essentials Of entrepreneurship and Small Business Management, Second Edition, Prentice Hall, New Jersey.


The Vest-Pocket(dalam Irianto, 2010;15)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar