BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pelaporan
manajemen sering disebut pelaporan diskresioner karena tidak dimandatkan seperti pelaporan
keuangan. Orang bisa mengambil masalah dengan kebijaksanaan panjang,
bagaimanapun, dan berpendapat bahwa sistem pelaporan manajemen yang efektif
(MRS) yang diamanatkan oleh undang-undang SOX, yang mensyaratkan bahwa
semua perusahaan publik memantau dan melaporkan efektivitas pengendalian
internal atas pelaporan keuangan.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang pembahasan makalah ini, kami berinisiatif membahas beberapa
persoalan dalam tema ini, yaitu :
1.
Apa yang
dimaksud Sistem
Pelaporan Manajemen ?
2.
Apa Fungsi Sistem Pelaporan Manajemen ?
3.
Apa Saja Prinsip-prinsip
Sistem Pelaporan Manajemen ?
1.3
Tujuan
Berdasarkan
rumusan masalah makalah ini, maka kami bertujuan untu menjawab rumusan masalah,
sebagai berikut :
1.
Menjelaskan
pengertian Sistem
Pelaporan Manajemen.
2.
Menjelaskan
fungsi Sistem
Pelaporan Manajemen.
3.
Memahami Prinsip-prinsip Sistem Pelaporan Manajemen.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem
Pelaporan Manajemen
Sistem
Pelaporan Manajemen adalah pelaporan keuangan yang datanya diskresioner
karena tidak dimandatkan. Orang
bisa mengambil masalah dengan kebijaksanaan panjang, bagaimanapun, dan
berpendapat bahwa sistem pelaporan manajemen yang efektif (MRS) yang
diamanatkan oleh undang-undang SOX, yang mensyaratkan bahwa semua
perusahaan publik memantau dan melaporkan efektivitas pengendalian internal
atas pelaporan keuangan.
2.2 Faktor-Faktor
yang mempengaruhi MRS
1.
Prinsip manajemen (Management
principles)
Prinsip manajemen memberikan wewenang
pada kebutuhan informasi manajemen. Prinsip yang paling langsung memengaruhi
MRS adalah formalisasi pekerjaan, pertanggung jawaban dan wewenang,
jangkauan pengendalian, dan manajemen dengan pengecualian.
a)
Formalisasi
pekerjaan (formalization of task)
adalah foramalisasi yang gunanya untuk menghindari suatu struktur organisasi di
mana kinerja, kemampuan dan eksistensi berkelanjutan perusahaan bergantung pada
individu tertentu.
b)
Tanggung jawab
dan wewenang ini mendefinisikan jalur laporan vertikalperusahaan di mana
informasi mengalir, lokasi manajer dalam jalur pelaporan mempengaruhi ruang
lingkup dan perincian informasi yang di laporkan.
c)
Jangkauan
pengendalian (Span of Control) ini
sering terlibat dengan operasi yang terperinci operasi dan keputusan tertentu,
jangkauan pengendalian yang luas menghindari manajer karena para manajer ini
lebih banyak mendelegasikan wewenang pengabilan keputusan kepada para bawahannya.
d)
Manajemen dengan
pengecualian (management by excepetion)
ini menunjukan informasi yang mengidentifikasi operasi atau sumber daya yang
meresiko tidak dapat dikendalikan .
2.
Fungsi, Tingkat, dan
Jenis Keputusan Manajemen.
Fungsi perencanaan dan pengendalian
manajemen secara mendasar memengaruhi sistem pelaporan manajemen. Fungsi
perencanaan berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang aktivitas -
aktivitas akan dating dari suatu perusahaan. Perencanaan dapat dilakukan untuk
jangka panjang atau jangka pendek. Keputusan perencanaan dan pengendalian
sering diklasifikasikan dalam empat kategori: perencanaan strategis,
perencanaan taktis, pengendalian manajerial, dan pengendalian operasional.
1.
Fungsi keputusan
perencanaan strategis
•
Menetapkan
maksud dan tujuan perusahaan
•
Menentukan ruang
lingkup aktivitas bisnis, seperti pangsa pasar yang diinginkan, pasar yang ingin
di masuki atau di tinggalkan, tambahan lini produk baru dan penghapusan produk
lama, serta keputusan mergerdan akuisisi.
•
Menentukan atau
memodifikasi struktur organisasi.
•
Menetapkan
filosofi manajemen.
2.
Ciri-ciri
keputusan perencanaan strategi
•
Kerangka
waktunya jangka panjang, karena menangani masa depan, para manajer yang membuat
keputusan strategi memerlukan informasi yang mendukung peramalan.
•
Informasi yang
lebih ringkas, keputusan strategis lebih terfokus pada tren umum dari pada
aktivitas tertentu.
•
Cenderung tidak
berulang, keputusan strategis biasanya merupakan peristiwa satu waktu tertentu.
Akibatnya, terdapat sedikit informasi historis yang tersedia untuk mendukung
keputusan tertentu.
•
Keputusan
strategis berkaitan dengan ketidak pastian tingkat tinggi, pengambilan
keputusan harus bergantung pada wawasan dan intuisi. Penilaian seringkali
menjadi inti keberhasilian suatu keputusan.
•
Ruang lingkupnya
luas dan sangat mempengaruhi perusahaan, ketika sudah dilakukan, keputusan
strategis secara permanen memperbgaruhi perusahaan di semua tingkat.
•
Keputusan
strategis memperlukan sumber informasi eksternal maupun internal.
3.
Struktur Masalah.
Struktur suatu masalah mencerminkan seberapa baik
pengambil keputusan memahami masalah tersebut. Struktur masalah memiliki tiga
elemen.
1.
Data-nilai yang digunakan untuk
mewakili factor-faktor yang relevan dengan masalah tersebut.
2.
Prosedur-urutkan langkah-langkah
atau peraturan keputusan yang digunakan untuk memecahkan masalah.
3.
Tujuan-hasil yang ingin dicapai oleh
pengambil keputusan dengan memecahkan masalah tersebut.
4.
Jenis Laporan Manajemen
Pada kenyataannya, laporan manajemen dapat berbentuk
fisik sesuai dengan yang diinginkan atau dibutuhkan oleh penggunanya. Laporan
ini dapar berupa dokumen kertas atau gambar elektronik yang disajikan di
terminal lomputer. Laporan tersebut dapat berisi informasi verbal, numeric,
atau grafis atau kombinasinya.
Ø Tujuan
laporan : mengurangi tingkat ketidak pastian yang berkaitan
dengan suatu masalah yang dihadapi pengambil keputusan, dan mempengaruhi
perilaku pengambil keputusan dengan cara yang positif.
Ø Pelaporan
terprogram : memberikan informasi untuk memecahkan masalah yang
telah diantisipasi pengguna.
Ø Atribut
laporan : agar lebih efektif, suatu laporan harus memiliki
atribut antara lain relevan, ringkas, berorientasi pengecualian, akurat,
lengkap, tepat waktu, dan singkat.
Ø Pelaporan
khusus : sumber
data untuk mendukung kebutuhan pelaporan khusus melalui konsep yaitu penggalian
data. Dan ada dua pendekatan umum untuk pendekatan data, antara lain model
verifikasi dan model penemuan.
5.
Atribut Laporan.
Agar efektif, suatu laporan harus
memiliki atribut beriktu ini: relevan, ringkas, berorientasi pengecualian,
akurat, lengkap, tepat waktu, dan singkat.:
•
Relevan setiap
elemen informasi dalam suatu laporan harus mendukung keputusan manajer, hal-hal
yang tidak relevan memboroskan sumberdaya dan bahkan dapat menjadi dis
fungsional dengan mengganggu manajer dari kandungan informasi dalam laporan.
•
Ringkasan adalah
laporan yang harus di ringkas sesuai dengan tingkat manajer dalam hirarki
perusahaan. Secara umum, tingkat keringkasan semakin tinggi ketika informasi
mengalir dari manajemen tingkat lebih rendah kemanajemen tingkat atas.
•
Berorientasi
pengecualin adalah laporan-laporan pengendalian harus mengidentivikasi
aktivitas yang beresiko keluar dari pengendalian dan harus mengabaykan
aktivitas yang dibawah pengendalian.
•
Akurat adalah
informasi dalam laporan harus bebas dari kesalahan yang mengganggu, suatu
kesalahan yang sifatnya mengganggu akan membuat pengguan mengambil keputusan
yang salah.
•
Lengkap adalah
informasi harus lengkap munkin. Setiap informasi yang esensial bagi pengambilan
keputusan harrus ada dalam laporan.
•
Tepat waktu
adalah jika para manajer selalu memiliki waktu, mereka mungkin tidak pernah
mengambil keputusan yang buruk oleh karena itu, MRS harus menyadiakan informasi
yang tepat watu kepada manajer.
•
Singkat adalah
informasi dalam suatu laporan harus di sajikan sesingkat mungkin. Laporan harus
menggunakan skema pengkodean untuk menampilkan klasifikasi data kompleks dan
menyediakan perhitungan yang perlu (seperti perluasan dan fariasi).
6.
Akuntansi
Pertanggungjawaban
Sebagian besar pelaporan manajemen melibatkan
akuntansi pertanggungjawaban. Konsep ini menyatakan bahwa setiap peristiwa
ekonomi yang memengaruhi perusahaan adalah tanggungjwab manajer, dan dapat
dilacak ke masing-masing manajer. Prinsip yang mendasar dari konsep ini adalah
bahwa tanggung jawab para manajer area dapat dipertanggungjawabkan hanya untuk
item-item yang mereka kendalikan (biaya, pendapatan, dan investasi), Dua tahap akuntansi pertanggung jawaban yaitu :
1.
Menciptakan serangkaian tujuan
kinerja keuangan atau anggaran yang berkaitan dengan tanggung jawab manajer.
2.
Melaporkan dan mengukur kinerja
actual ketika dibandingkan dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
Untuk mencapai akuntabilitas, aktivitas bisnis secara
teratur mengorganisasikan kegiatan operasi kedalam unit-unit yang disebut
sebagai pusat pertanggung jawaban, dengan bentuk yang paling umumya itu
pusat biaya, pusat laba, dan pusat investasi.
7.
Pertimbangan Perilaku
a.
Keserasian Tujuan, Ketika manajer
berusaha memenuhi tujuan kerjanya, manajer tersebut juga melayani tujuan
perusahaannya. Sistem pelaporan manajemen yang terstruktur rapi berperan
penting dalam meningkatkan dan mempertahankan keserasian tujuan.
b.
Informasi yang Berlebihan. Muncul
ketika seorang manajer menerima informasi berlebih dari yang dapat dicernanya.
c.
Ukuran Kinerja yang Tidak Tepat.
Ingat kembali bahwa salah satu tujuan laporan adalah untuk menstimulasi
perilaku yang konsisten dengan tujuan perusahaan. Akan tetapi, ketika ukuran
kinerja yang tidak tepat digunakan, laporan itu akan berpengaruh sebaliknya.
2.3 Prinsip Manajemen
1.
Formalisasi tugas-tugas
Formalisasi menunjukkan
tingginya standardisasi atau pembakuan tugas-tugas maupun jabatan dalam suatu
organisasi. Semakin tinggi derajat formalisasi maka semakin teratur perilaku
bawahan dalam suatu organisasi.
Formalisasi bisa dicapai melalui pengaturan yang bersifat on the job
dimana organisasi akan menggunakan lebih banyak peraturan maupun prosedur untuk
mengatur kegiatan karyawan. Akan tetapi, formalisasi juga bisa dicapai apabila
latihan maupun pendidikan dilakukan di luar organisasi (off the job),
yaitu sebelum seseorang menjadi anggota organisasi.
2.
Hubungan tanggung jawab dan wewenang
Menentukan
wewenang apa yang diperlukan kepada bawahan dan bertanggung jawab kepada siapa,
merupakan penentuan hubungan wewenang dan tanggung jawab.
Dalam hubungan ini ada 3 bentuk organisasi yaitu :
Dalam hubungan ini ada 3 bentuk organisasi yaitu :
1.
Organisasi lini
Organisasi lini adalah organisasi dimana
hubungan wewenang dan tanggung jawab langsung dari atasan kepada bawahan. Dalam
organisasi lini wewenang terbesar diatas dan makin kebawah makin kecil. Pada
umumnya organisasi lini dibagi dalam bagian-bagian yang mempunyai kedudukan sama.
a.
Keuntungan dari
organisasi lini adalah :
•
Bentuknya sederhana
sehingga mudah dipahami.
•
Pendelegasian wewenang jelas
hingga diketahui oleh semua pihak.
•
Disiplin mudah dijaga.
b.
Kerugiannnya :
•
Pimpinan dituntut
mengetahui semua hal yang berhubungan dengan perusahaan, kurang adanya
sepesialisasi.
•
Sering sukar mengadakan
koordinasi karena wewenang yang besar dari kepala-kepala bagian.
•
Beban tanggung jawab
pimpinan lebih besar untuk organisasi yang besar.
2.
Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional adalah organisasi
dimana tenaga ahli diberi wewenang dalam bidangnya untuk keseluruhan
organisasi.
a.
Keuntungan organisasi fungsional
:
·
Memperoleh keuntungan
dalam hal spesialisasi.
·
Wewenang pimpinan
bagian fungsional tidak dibatasi oleh pengelompokan dalam bagian-bagian hingga
dapat merencanakan untuk seluruh organisasi dengan lebih baik.
·
Karena bagian
fungsional berhubungan dengan semua bagian organisasi maka dapat mengadakan
koordinasi yang lebih baik.
b.
Kerugian-kerugiannya :
·
Dari pihak karyawan,
banyak orang yang memeberikan perintah hingga dapat menimbulkan kebingungan.
·
Banyak organisasi besar
menyadari bahwa dengan adanya banyak ahli pengambilan keputusan menjadi
bertambah.
·
Kalau terjadi kesalahan
sukar menentukan penanggung jawabnya karena akan saling
melemparkan kesalahan pada pihak lain.
3.
Organisasi garis dan
staf
Organisasi garis dan staf merupakan
penggabungan antara organisasi lini dan
organisasi fungsional, dimana bawahan mendapat wewenang dari atasan yang
bertanggung jawab kepada seorang atasan saja, tetapi pimpinan juga menggunakan
tenaga ahli yang tidak mempunyai wewenang untuk memerintah bawahan, hanya
memberikan nasehat atau saran kepada atasannya. Jadi staf bertugas membantu
pimpinan lini dalam bidang-bidang yang diserahkan kepadanya.
a.
Kelemahan yang sering
terjadi pada organisasi garis dan staf :
•
Pimpinan lini tidak
mengindahkan naseha staf.
•
Staf tidak bekerja
dengan efektif karena tidak mempunyai wewenang.
•
Saran/nasehat dari staf
disampaikan melalui pimpinan yang sering ditafsikan secara salah.
•
Pimpinan lini sering
merasa bahwa staf mengurangi kekuasaannya.
3. Perbandinan
Jangkauan Pengendalian Secara Luas dan Sempit.
1.
Sempit (narrow)
mensyaratkan berapa orang
setepattepatnya harus berada di bawah kekuasaan pimpinan sehingga mampu
dilakukan pengawasan. Hal ini penting karena menyangkut efektivitas
pengendalian anggota kelompok.
2.
Luas (wide)
ini sering
terlibat dengan operasi yang terperinci operasi dan keputusan tertentu,
jangkauan pengendalian yang luas menghindari manajer karena para manajer ini
lebih banyak mendelegasikan wewenang pengabilan keputusan kepada para
bawahannya.
4.
Manajemen dengan pengecualian (management by excepetion).
Manajemen dengan pengecualian adalah informasi yang
mengidentifikasi operasi atau sumber daya yang meresiko tidak dapat
dikendalikan.
2.4 Fungsi,
Tingkat, dan Jenis Keputusan Manajemen.
1. Keputusan
Perencanaan Strategis.
a.
Menetapkan
maksud dan tujuan perusahaan.
b.
Menentukan ruang
lingkup aktivitas bisnis, seperti pangsa pasar yang di inginkan, pasar yang ingin di masuki atau di
tinggalkian, tambahan lini produk baru dan penghapusan produk lama, serta
keputusan mergerdan akuisisi.
c.
Menentukan atau
memodifikasi struktur organisasi.
d.
Menetapkan
filosofi manajemen.
2. Keputusan
perencanaan taktis.
Keputusan perencanaan
praktis (tactical planning decision)
berada di bawah keputusan straregis dan di buat oleh manajemen tengah. Jangka
waktu keputusan ini lebih pendek, lebih spesifik, berulang, hasilnya lebih
pasti, dan kurang berpengaruh pada perusahaan dibandingkan keputusan strategis.
3. Keputusan Pengendalian
Manajemen.
Salah satu kegiatan pengendalian manajemen adalah
memotivasi para manajer di semua wilayah fungsional untuk menggunakan sumber
daya, termasuk bahan baku, personel dan aktiva keuangan, seproduktif mungkin.
Manjer yang mengawasi membandingkan kinerja manajer di bawahnya dengan
standar-standar yang sebelumnya sudah ditetapkan. Jika bawahan tidak memenuhi
standar, supervisor harus melakukan tindakan perbaikan. Ketika para bawahannya
memnuhi atau melampaui harapan, mereka harus di beri penghargaan.
4. Keputusan Pengendalian
Operasional.
Pengendalian operasional
memastikan bahwa perusahaan beroprasi sesuai dengan criteria yang telah di
tetapkan sebelumnya. Keputusan pengendalian oerasional (operation control decision) lebih sempit dan lebih terfokus dari
pada keputusan strategis dan taktis karna berkaitan dengan pekerjaan
operasional rutin. Keputusan pengendalian operasional lebih terstruktur dari
pada keputusan pengendalian manajemen, lebih bergantung pada perincian dari
pada keputusan perencanaan, dan kerangka waktunya lebih pendek dari pada
keputusan taktis atau strategis. Keputusan pengendalian operasional memiliki
tiga elemen dasar : penetapan standar, evaluasi kinerja, dan pengambilan
tindakan evaluasi kinerja.
a.
Standar
Standar merupakan tingkat
kinerja yang di tetapkan sebelumnya yang di yakini oleh para manajer dapat di
capai. Standar diterapkan pada semua aspek oprasi, termasuk volume penjualan,
pengendalian kualitas terhadap operasional produksi, biaya barang persediaan,
penggunaan bahan baku dalam proses produksi produk, dan biaya tenaga kerja
dalam produksi.
b.
Evaluasi kinerja
Pengambilan keputusan
membandingkan kinerja operasional yang di pertanyakan dengan yang ada standar
yang ada. Perbedaan di antara dua hal ini disebut varian (variance). Misalnya,
varian harga untuk suatu item persediaan merupakan selisih antara harga yang di
harapkan-standar-dengan harga sebenarnya yang dibayarkan. Jika harga aktual
lebih besar dari standar, varian dikatakan tidak menguntungkan (unfavorable).
c.
Pengambilan
tindakan perbaikan
Setelah membandingkan kinerja
dengan standar yang ada, manajer mengambil tindakan untuk mengatasi setiap
kondisi yang di luar kendali. Tanggapan yang tidak tepat terhadap pengukuran
kinerja dapat menghasilkan tindakan yang tidak diinginkan. Misalnya, untuk
mencapai varian harga yang menguntungkan, agen pembelian harus mencapai pemasok
bahan baku yang menawarkan harga rendah dan mengorbankan kualitas.
2.5
Struktur Masalah.
Struktur suatu masalah mencerminkan
seberapa baik pengambilan keputusan memahami masalah tersebut. Struktur masalah
memiliki 3 (tiga) elemen:
1. Data
nilai yang digunakan untuk mewakili faktor-faktor yang relevan dengan masalah
tersebut.
2. Prosedur
urutan langkah-langkah atau peraturan keputusan yang digunakan untuk memecahkan
masalah.
3. Tujuan
hasil yang ingin dicapai oleh pengambil keputusan dengan memecahkan masalah
tersebut.
Ketika ketiga elemen tersebut diketahui
dengan pasti, masalah akan menjadi terstruktur. Perhitungan gaji merupakan
salah satu contoh masalah yang terstruktur (structured
problem):
1. Kita
dapat mengidentifikasi data untuk perhitungan ini dengan pasti (jam kerja,
tarif per jam, pemotongan pajak, tarif pajak, dan sebagainya).
2. Prosedur
pembayaran gaji diketahui dengan pasti:
Gaji kotor = Jam kerja × Tarif gaji
Gaji bersih = Gaji kotor – Pajak – Pemotongan
pajak
3. Tujuan
penggajian adalah melaksanakan kewajiban perusahaan kepada para pegawainya.
2.6
Masalah Tidak Terstruktur.
Masalah
tidak terstruktur (Unstructured problem)
adalah masalah yang tidak memiliki teknik solusi tertentu. Kebutuhan data tidak
pasti, prosedurnya tidak spesifik, atau tujuan solusi belum sepenuhnya
dikembangkan. Dalam situasi ini, analisis sistem tidak dapat sepenuhnya
mengantisifasi kebutuhan informasi dari pengguna, sehingga teknik pemrosesan
data tradisional menjadi tidak efektif.
Figur 8-14
mengilustrasi struktur masalah dan tingkat organisasi. Tingkat manajemen yang
lebih rendah lebih banyak menghadapi masalah-masalah yang sepenuhnya
terstruktur, sementara tingkat manajemen atas menghadapi masalah tidak
terstruktur. Manajer tingkat menengah cenderung bekerja dengan masalah yang
sebagian tidak terstruktur. Ingat bahwa klasifikasi struktural ini adalah
generalisasi. Manajer tingkat atas juga menghadapi beberapa masalah
terstruktur, dan manajer tingkat lebih rendah kadang-kadang menghadapi masalah
yang kurang terstruktur.
Figur
8-14 : Struktur Masalah, Tingkat Manajemen, dan Penggunaan Sistem
Tidak
Terstruktur
|
Terstruktur sebagian
|
terstruktur
|
Figur
8-14 juga menunjukan penggunaan sistem informasi oleh berbagai tingkat
manajemen yang berbeda. Sistem informasi tradisional paling efektif untuk
menghadapi masalah-masalah terstruktur. Oleh karena itu, manajemen operasional
dan manajemen taktis menerima manfaat paling besar dari sistem ini. Karena
pengendalian manajemen dan keputusan perencanaan strategis kurang terstruktur,
manajer yang melakukan keputusan ini tidak menerima dukungan yang mencukupi
dari sistem tradisional saja.
1. Istilah-istilah
atribut laporan berikut ini:
•
Relevan setiap
elemen informasi dalam suatu laporan harus mendukung keputusan manajer, hal-hal
yang tidak relevan memboroskan sumberdaya dan bahkan dapat menjadi dis
fungsional dengan mengganggu manajer dari kandungan informasi dalam laporan.
•
Ringkasan adalah
laporan yang harus di ringkas sesuai dengan tingkat manajer dalam hirarki
perusahaan. Secara umum, tingkat keringkasan semakin tinggi ketika informasi mengalir
dari manajemen tingkat lebih rendah kemanajemen tingkat atas.
•
Berorientasi
pengecualin adalah laporan-laporan pengendalian harus mengidentivikasi
aktivitas yang beresiko keluar dari pengendalian dan harus mengabaykan
aktivitas yang dibawah pengendalian.
•
Akurat adalah
informasi dalam laporan harus bebas dari kesalahan yang mengganggu, suatu
kesalahan yang sifatnya mengganggu akan membuat pengguan mengambil keputusan
yang salah.
•
Lengkap adalah
informasi harus lengkap munkin. Setiap informasi yang esensial bagi pengambilan
keputusan harrus ada dalam laporan.
•
Tepat waktu
adalah jika para manajer selalu memiliki waktu, mereka mungkin tidak pernah
mengambil keputusan yang buruk oleh karena itu, MRS harus menyadiakan informasi
yang tepat watu kepada manajer.
•
Singkat adalah
informasi dalam suatu laporan harus di sajikan sesingkat mungkin. Laporan harus
menggunakan skema pengkodean untuk menampilkan klasifikasi data kompleks dan
menyediakan perhitungan yang perlu (seperti perluasan dan fariasi).
2.7 Akuntansi Pertanggung
jawaban
Akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting), konsep ini
menyatakan bahwa setiap peristiwa ekonomi yang memengaruhi perusahaan adalah
tanggung jawab manajer, dan dapat dilacak ke masing-masing manajer. Sistem
akuntansi pertanggungjawaban mempersonalisasikan kinerja dengan mengatakan
kepada manajer. Kebanyakan perusahaan menstrukturkan sistem pelaporan
pertanggungjawaban di sekitar area tanggung jawab perusahaan. Prinsip yang
mendasar dari konsep ini adalah bahwa tanggung jawab para manajer area dapat
dipertanggungjawabkan hanya untuk item-item yang mereka kendalikan (biaya,
pendapatan, dan investasi).
Arus informasi pertanggungjawaban
mengalir ke atas dan ke bawah melalui saluran informasi. Figur 8-15
mengilustrasikan bahwa arus informasi yang ke atas dan ke bawah ini mewakili
dua tahap akuntansi pertanggungjawaban yaitu:
1. Menciptakan
serangkaian tujuan kinerja keuangan (anggaran) yang berkaitan dengan tanggung
jawab manajer.
2. Melaporkan
dan mengukur kinerja aktual ketika dibandingkan dengan tujuan-tujuan tersebut.
Figur
8-15 : Arus Informasi ke Atas dan ke Bawah
Direktur
|
Wakil
Direktur Pemasaran
|
Wakil
Direktur Sistem Informasi
|
Wakil
Direktur Keuangan
|
Wakil
Direktur Produksi
|
Manajer
Pabrik 1
|
Manajer
Pabrik 2
|
Manajer
Pabrik 3
|
Manajer
Unit 1
|
Manajer
Unit 2
|
Manajer
Unit 3
|
2.8 Pusat Pertanggung
jawaban
Istilah-istilah dari pusat
pertanggungjawaban (responsibility center) yang paling umum yaitu:
1. Pusat
Biaya (Cost Center)
Merupakan suatu unit organisasional
dengan tanggung jawab terhadap manajemen biaya dalam batas-batas anggaran.
Misalnya, departemen produksi dapat untuk bertanggung jawab untuk memenuhi
kewajiban produksi teteap tetap mempertahankan biaya produksi seperti tenaga
kerja, bahan baku, dan overhead. Laporan kinerja untuk manajer pusat biaya
mencerminkan perilaku biaya yang dapat dikendalikan dengan fokus pada biaya
yang dianggarkan, biaya akrual, dan variabel dari anggaran.
2. Pusat
Laba (Profit Center)
Bertanggung jawab untuk mengendalikan
biaya dan menghasilkan pendapatan. Misalnya, seorang manajer lokal dari suatu
pertokoan nasional dapat saja bertanggung jawab atas keputusan tentang:
a. Barang
mana yang disimpan di gudang.
b. Berapa
harganya.
c. Jenis
aktivitas promosi untuk produk.
d. Tingkat
iklanya.
e. Jumlah
staf dan perekrutan karyawan.
f. Pemeliharaan
bangunan dan peningkatan modal yang terbatas
3. Pusat
Investasi (Investment Center)
Memiliki wewenang umum untuk mengabil
keputusan yang secara mendasar memengaruhi perusahaan. Asumsikan bahwa salah
satu divisi perusahaan adalah pusat biaya dengan tujuannya adalah memaksimalkan
tingkat pengembalian investasi aktiva.
2.9
Pertimbangan
Perilaku
1. Keserasian
Tujuan
Keserasian tujuan (goal congruence) ini membahas tentang prinsip-prinsip manajemen,
yaitu wewenang, tanggung jawab, dan pormalisasi pekerjaan. Prinsip ini berguna
untuk meningkatkan keserasian tujuan (goal
congruence) yang dimana di dalamnya manajer tingkat lebih rendah yang
berusaha mencapai tujuannya berkontribusi secara positif ke tujuan atasannya.
Sistem
pelaporan manajemen yang terstruktur rapih berperan penting dalam meningkatkan
dan mempertahankan keserasian tujuan. Sedangkan MRS yang dirancang dengan buruk
dapat menimbulkan tindakan-tindakan yang disfungsional yang bertentangan dengan
tujuan perusahaan.
2. Informasi
yang Berlebihan
Informasi yang berlebihan (information overload) ini muncul ketika
seorang perancang sistem pelaporan tidak mempertimbangkan tingkat
organisasional dan jangkauan pengendalian manajer dengan tepat.
Informasi
yang berlebihan akan membuat manajer mengabaikan informasi formalnya dan
bergantung pada petunjuk-petunjuk informal dalam membuat keputusan. Jadi,
sistem informasi formal diganti oleh heuristis (rules of thumb), tips, prasangka, dan dugaan. Keputusan yang di
hasilkan kemungkinan besar tidak akan optimal dan disfungsional.
3. Ukuran
Kinerja yang Tidak Tepat
Ukuran kinerja yang tidak tepat
(inappropriate performance measure)
digunakan, laporan itu akan berpengaruh sebaliknya hal ini dapat terjadi dengan
menggunakan ukuran kinerja yang umum. Tingkat pengembalian investasi (Return On
Investment-ROI).
Setiap tujuan manajer adalah
memaksimalkan ROI yang biasanya perusahaan menginginkan hal ini terjadi melalui
manajemen biaya yang hati-hati dan meningkatkan margin laba. Ketika ROI
digunakan sebagai kriteria tunggal untuk mengukur kinerja, kriteria itu sendiri
menjadi pusat perhatian dan objek manipulasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pelaporan
manajemen sering disebut pelaporan diskresioner karena tidak dimandatkan seperti pelaporan
keuangan. Orang bisa mengambil masalah dengan kebijaksanaan panjang,
bagaimanapun, dan berpendapat bahwa sistem pelaporan manajemen yang efektif
(MRS) yang diamanatkan oleh undang-undang SOX, yang mensyaratkan bahwa
semua perusahaan publik memantau dan melaporkan efektivitas pengendalian
internal atas pelaporan keuangan.
DAFTAR
PUSTAKA
Hall,
james.A. 2014. System Informasi Akuntansi.
Penerbit Salemba Empat Jakarta.
Sima
. 2013. Sistem Informasi Akuntansi
(online).
Wikipedia.
2013. Sistem pelaporan manajemen –
Wikipedia bahasa Indonesia (online) (http://id.wikipedia.org/wiki/sistem pelaporan manajemen).
saya ingin berbagi kesaksian tentang bagaimana tawaran pinjaman mr pedro membantu hidup saya, bukan ide yang baik untuk menggunakan pinjaman gajian secara teratur. Jika Anda terus-menerus memperpanjang tanggal pembayaran Anda dan sering meminjam ke gaji Anda berikutnya, itu bisa memberi Anda banyak uang. namun, sama masuk akalnya untuk memutuskan pinjaman hari gajian karena mereka dapat dengan cepat disetujui pada hari yang sama ketika Anda memasukkan formulir aplikasi pinjaman Anda. Anda dapat menghubungi penawaran pinjaman mr pedro karena pinjaman gaji saya sangat cepat untuk diproses, email pedroloanss@gmail.com untuk meminta segala jenis pinjaman. whatsapp +18632310632
BalasHapus